Ongkos Distribusi Dongkrak Harga Tebus Raskin

Ongkos Distribusi Dongkrak Harga Tebus Raskin
Ongkos Distribusi Dongkrak Harga Tebus Raskin
JAKARTA - Tingginya ongkos distribusi mendongkrak harga tebus beras untuk masyarakat miskin (raskin). Karena itu DPR meminta agar pemerintah daerah mengalokasikan dana pendamping yang dapat dimanfaatkan untuk menutupi biaya pengangkutan dari titik distribusi ke rumah tangga sasaran (RTS).

Anggota Komisi IV DPR Habib Nabiel Almusawa mengatakan harga tebus raskin di lapangan tidak sesuai denga patokan. Malah cenderung mengalami kenaikan. Itu berdasarkan evaluasi pelaksanaan penyaluran program raskin. Disebutkan, harga tebus raskin berkisar antara Rp 1.600 per kg sampai Rp 4.000 per kg.

Membengkaknya harga tebus itu disebabkan tambahan biaya pengangkutan. "Biasanya ini terjadi karena biaya pengangkutan dibebankan pada harga tebus, sehingga harga cenderung meningkat dan bervariasi," urainya pekan lalu. Padahal, harga tebus yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 1.600 per kg.

Untuk mengembalikan harga tebus sesuai patokan, lanjut dia, perlu disediakan dana khusus dari pemda. Menurut dia, dana untuk ongkos distribusi penyaluran raskin dari titik distribusi ke RTS itu bisa diambil dari APBD. "Sebaiknya, pemda dapat mengalokasikan dana pendamping untuk keperluan distribusi raskin," tandasnya.

JAKARTA - Tingginya ongkos distribusi mendongkrak harga tebus beras untuk masyarakat miskin (raskin). Karena itu DPR meminta agar pemerintah daerah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News