Operasi Ambalat, Kerahkan 4 Sukhoi

Operasi Ambalat, Kerahkan 4 Sukhoi
Operasi Ambalat, Kerahkan 4 Sukhoi
Sebelum mendarat di Tarakan, dirinya mengaku sudah memantau wilayah perbatasan Ambalat secara visual dari udara. “Tadi hanya melaksanakan dan memantau secara visual saja, dan alhamdulilah tidak ada masalah,” ungkap Tonny. Pesawat Sukhoi ini mampu terbang sampai dengan 4,5 jam dengan ketinggian tertentu sesuai ancaman yang dihadapi. Empat pesawat Sukhoi yang akan menginap di Tarakan selama empat hari ini terdiri dari dua Sukhoi 30 yang diterima TNI AU tahun 2009 dan dua Sukhoi 27 SKM yang diterima bulan September 2010 lalu.

“Semuanya pesawat baru dan memiliki kelebihan yang baik. Avionic baru dan sudah standardisasi barat, mempunyai kemampuan air to ground gaet yang bisa diatur, termasuk radar yang bisa men-scanner target diatas permukaan laut,” jelasnya. Lalu apakah Sukhoi akan melakukan patrol rutin selama empat hari di perbatasan" “Tergantung perintah pimpinan, yang jelas TNI AU tidak akan memprovokasi,” sebutnya.

Dijelaskannya, pulau Tarakan ini termasuk wilayah alur laut ALKI (alur laut kepulauan Indonesia) dua. Di Indonesia, ada tiga pembagian ALKI. Mulai Selat Malaka sampai Selat Sunda masuk dalam wilayah ALKI 1, Selat Lombok, Selat Bali, sampai pulau Tarakan masuk dalam ALKI 2 dan ALKI 3 meliputi Indonesia Timur sekitar Flores.

Meski baru pertama kali mendarat di Tarakan, diakui Tony sebenarnya pesawat-pesawat Sukhoi ini pernah terbang diatas Pulau Tarakan saat melakukan operasi perbatasan. Namun memang tidak diketahui oleh masyarakat luas karena hanya bersifat patroli dan pesawat langsung kembali ke Makassar. “Tahun lalu kita sudah pernah melintas di Tarakan, tapi tidak landing hanya patroli,” akunya.

TARAKAN - TNI AU menggelar operasi pengamanan wilayah Abalat dan perbatasan utara Kaltim. Untuk mendukung operasi itu, TNI AU mendatangkan empat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News