Oposisi Myanmar Kian Tak Terdengar

Kemenangan Gemilang Partai Pro-Junta Militer

Oposisi Myanmar Kian Tak Terdengar
Oposisi Myanmar Kian Tak Terdengar
Partai-partai oposisi mendesak Komisi Pemilihan Umum untuk menindak dugaan kecurangan yang dilakukan partai pendukung junta. Khususnya isu penggalangan suara dari pegawai negeri sipil, tentara, petani, dan rakyat pedesaan oleh USDP.

Namun, hanya sedikit yang optimistis bahwa sebuah investigasi akan dilakukan KPU setempat. "Rezim militer tidak ingin satu orang pun berada di dalam kekuasaan. Itu saja," jelas Maung Zarni, seorang peneliti Myanmar di London School of Economics. "Inilah gaya Korea Utara," tandasnya seperti dilansir Agence France-Presse.

Bahkan, Partai Persatuan Nasional (NUP) yang juga mempunyai kedekatan dengan militer, tampaknya, tidak akan meraih suara signifikan. Sebelumnya muncul spekulasi bahwa NUP diprediksi akan mendapatkan muntahan suara dari pemilih yang tidak suka kepada USDP. 

Kemenangan mutlak USDP menjadi pukulan telak bagi partai oposisi yang mempertaruhkan reputasinya dengan harapan bisa membuat langkah kecil menuju demokrasi. Di pihak lain, mereka juga sudah memilih keluar dari Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi dan mendirikan partai baru. Pilihan tersebut menjadikan suara oposisi terpecah.

BANGKOK - Kemenangan besar partai pendukung junta militer dalam pemilu Myanmar meruntuhkan bayangan demokrasi yang dibangun sendiri oleh penguasa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News