Oposisi Perlu Tahu Cara Mengkritik dengan Tak Langgar Aturan, Begini

Oposisi Perlu Tahu Cara Mengkritik dengan Tak Langgar Aturan, Begini
Pengamat Kebijakan Publik Dr Trubus Rahardiansyah. ANTARA/HO

Menurut Trubus, harus juga ditekankan agar persoalan yang berkaitan dengan suku, agama, ras, antargolongan (SARA) serta ujaran kebencian yang berbau penghinaan, pencemaran, berita bohong dan hasutan, ditempatkan pada tataran memberikan suatu pemahaman, bahwa itu adalah hal yang negatif.

”Kelompok-kelompok kepentingan ini yang harus diberikan suatu edukasi atau pemahaman yang sama atau yang tunggal tentang pentingnya melakukan kritik yang konstruktif."

"Sehingga kebijakan yang dibuat itu nanti merupakan kebijakan yang betul-betul mewakili kepentingan-kepentingan dari berbagai pihak,” katanya pula.

Selama ini, lanjutnya, kritik-kritik yang ada ini sering dipahami oleh masyarakat yang awam itu pada tataran membangun emosi.

“Ini yang menurut saya harus segera dilakukan langkah-langkah dengan melakukan maping atau memetakan persoalan-persoalan yang dilakukan dengan cara turun ke bawah yang dalam istilahnya grounded riset."

"Jadi melakukan riset penelitian ke masyarakat bawah atau akar rumput. Masyarakat akar rumput ini diberikan penjelasan dan pemahaman,” pungkas Trubus.(Antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Pengamat kebijakan publik memaparkan cara mengkritik dalam membangun demokrasi, dengan tidak melanggar aturan.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News