Optimalkan Media Digital untuk Pemberantasan Buta Aksara
Kamis, 01 November 2012 – 19:10 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan, pemerintah terus berupaya mengurangi angka buta aksara dan Bahasa Indonesia. Salah satu yang dimanfaatkan adalah memaksimalkan media digital. Musliar meyakini media digital dapat dimanfaatkan untuk pemerataan keaksaraan yang berakar pada bahasa Indonesia sebagai bahasa induk. Sebab, Bahasa Indonesia menjadi pengantar dalam dunia pendidikan.
Menurut Musliar, seiring kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi, semakin banyak pula masyarakat yang menggunakan media digital/ Karenanya diyakini media digital cukup efektif untuk mengurangi kesenjangan keaksaraan tersebut.
"Sudah menjadi tugas kami mempertahankan dan menghargai kebhinekaan yang ada, antara lain bahasa Ibu," kata Musliar usai membuka seminar "Meningkatkan Keaksaraan Digital yang Inklusif dan Berkesetaraan untuk Semua" di Jakarta, Kamis (1/11).
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan, pemerintah terus berupaya mengurangi angka buta aksara dan Bahasa Indonesia.
BERITA TERKAIT
- 150 Satuan Pendidikan Vokasi Ikut Business Matching, 29 Perusahaan Buka Peluang
- Lewat Seminar Motivasi, Astra Meluncurkan Program Pembinaan di Lebak
- Biaya Kuliah Mahal, Status PTNBH Mulai Dipertanyakan
- Wakil Ketua MPR Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Konsisten Dilakukan
- Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka, ITB Dipilih sebagai Lokasi Pertama
- 200 Praja IPDN Masuk Latsitardanus XLIV, Rektor Hadi: Ikhlas & Tanggung Jawab