Optimis Bisa Berujung Anarkis

Optimis Bisa Berujung Anarkis
Foto: Hendra Eka/Jawa Pos
JAKARTA -- Hari ini adalah hari yang mendebarkan, penuh harapan Timnas Garuda bisa meraih kemenangan mutlak melawan tim Malaysia di Gelora Bung Karno, Jakarta. Nada optimis selalu disampaikan petinggi PSSI dan Menpora Andi Mallarangeng, para pentolan politisi, serta beberapa petinggi negeri ini.

"Tapi kita harus realistis melihat kenyataan kita sudah ketinggalan 3-0. Optimis perlu dan harus tetapi juga harus melihat kenyataan. Masyarakat harus disiapkan mentalnya untuk kemungkinan terburuk Timnas gagal menjadi juara AFF 2010. Bahkan lebih buruk lagi kalau kalah atau hasil seri yang didapat pada pertandingan Final leg ke-2 nanti," ujar Dr.Ari Fahrial Syam, Staf Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, yang juga pencinta bola, hari ini (29/12).

Lebih lanjut Ari mengatakan, mental masyarakat harus dikondisikan untuk siap menerima kegagalan. Adalah fakta bahwa dibabak penyisihan di Gelora Bung Karno, Firman Utina dkk bisa menggilas Malaysia 5-1. Tetapi, kemenangan yang sama belum tentu terjadi. "Oleh karena sekali lagi masyarakat harus disiapkan untuk hal tersebut. Euphoria akan berbalik 180 derajat menjadi dysphoria," terangnya.

Dysphoria adalah perasaan sedih, marah, gelisah,sensitif karena harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Perasaan tidak senang dan tidak nyaman. Apalagi kondisi ini berbaur dengan perasaan tidak senang atas perlakuan suporter Malaysia terhadap para pemain Timnas yang tidak sportif saat pertandingan Final leg pertama, lanjut Ari, maka bisa berakibat runyam. "Hal ini akan menyebabkan dysphoria bisa berujung anarkis," ucapnya.

JAKARTA -- Hari ini adalah hari yang mendebarkan, penuh harapan Timnas Garuda bisa meraih kemenangan mutlak melawan tim Malaysia di Gelora Bung Karno,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News