Optimisme Diperlukan untuk Suarakan Kejujuran
Sabtu, 18 Juni 2011 – 17:47 WIB
Dia juga mengingatkan agar jangan terjebak pada generalisasi terhadap sebuah institusi. Ia mencontohkan di DPR, tidak semua anggotanya berperilaku tidak jujur. "Masih banyak yang pegang teguh nilai kejujuran. Tapi, kita ini budaya bisu, masyarakatnya hanya diam. Apakah 560 anggota DPR itu semuanya (tidak jujur) kan tidak. Tapi, gara-gara satu dua orang, rusak susu sebelanga," kata Lukman lagi.
Ia pun mengaku tidak setuju jika korupsi disebut sebagai budaya bangsa Indonesia. "Tindakan koruptif bersumber dari ketidakjujuran, bukan budaya. Saya sangat menolak, koruptor disebut budayawan. Korupsi jelas bukan budaya kita," tandasnya seraya menambahkan, untuk memerbaiki karakter bangsa harus melalui revolusi budaya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Masyarakat maupun negara harus mengusung rasa optimisme yang tinggi untuk menegakkan nilai-nilai kejujuran. "Optimisme harus diusung.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ketua Umum AMPI Tanggapi Pernyataan Qodari Terkait Golkar, Menohok
- Jakarta Makin Kotor, Anggota DPRD Dukung Ide Pulau Sampah Heru
- Syahganda Tekankan Indonesia Harus Bangkit di Era Prabowo
- Anies Tertarik Maju Pilkada Jakarta, PKS Tidak Tergoda
- PDIP Tak Akan Bahas Opsi Koalisi/Oposisi di Rakernas
- Sampaikan Catatan Kritis, Koalisi Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Revisi UU TNI