Optimistis Tumbuh 7 Persen

Optimistis Tumbuh 7 Persen
Salah seorang pekerja industri mebel di Surabaya tengah menyelesaikan pekerjaannya. Untuk menaikkan pasar ekspor pelaku industri di sektor ini minta pemerintah memberikan insentif. Foto Satria Nugraha/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Optimisme terhadap dunia pertumbuhan ekonomi tanah air digaungkan oleh pelaku industri mebel dan kerajinan. Tak tanggung-tanggung, mereka menargetkan angka pertumbuhan sebesar 7 persen. Hal itu dikatakan Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Jatim Nur Cahyudi.

Menurut Cahyudi, pertumbuhan 7 persen itu dipacu beberapa faktor. Di antaranya, meningkatnya permintaan mitra dagang di luar negeri, kondisi ekonomi atau pasar domestik dan pasar global, serta tumbuhnya pasar dunia. Karena itu, ekspansi terus dilakukan. Terutama ke negara-negara baru yang dibidik sebagai negara tujuan ekspor. Pasar baru yang dinilai potensial adalah Jordania. Juga negara lain yang secara ekonomi sedang tumbuh.

Di sisi lain, pasar yang kini existing juga terus dioptimalkan. Terutama ke pasar yang menyumbang kontribusi besar seperti Amerika, Eropa, Asia, dan Australia. "Juga, sedikit Timur Tengah," kata Cahyudi.

Produk mebel yang banyak diminati pasar cukup beragam. Adapun produk yang banyak laku adalah jenis klasik, minimalis, dan modern minimalis. Serta jenis-jenis mebel yang memiliki unsur budaya seperti kayu, rotan, dan bambu.

Cahyudi mengakui, melemahnya rupiah saat ini dinilai belum berpengaruh signifikan terhadap ekspor mebel dan kerajinan. Meski begitu, pelemahan rupiah dalam jangka panjang patut diwaspadai. "Karena pelemahan dalam jangka panjang akan sangat menganggu," ujarnya.

Cahyudi melanjutkan, 70 persen pengembangan industri mebel di Jatim ditujukan pada pasar mancanegara. Sebanyak 30 persen lainnya ke pasar lokal. Pada momen menjelang Lebaran seperti saat ini, dia mengakui akan ada kenaikan penjualan meski tidak besar. Apalagi, para pelaku industri mebel juga harus berhadapan dengan mebel impor yang beredar di pasaran. (puj/c25/fal/JPNN/pda) 


Pasar baru yang dinilai potensial adalah Jordania. Juga negara lain yang secara ekonomi sedang tumbuh.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News