Orang Dalam

Oleh Dahlan Iskan

Orang Dalam
Dahlan Iskan.

"Saudara-saudara, saya minta maaf bahwa saya menjadi direktur utama Anda semua. Tentu saya tidak lebih pintar dari kalian. Apalagi di bidang listrik. Karena itu saya tidak akan lama di sini. Saya sudah mengajukan syarat kepada bapak presiden bahwa saya tidak mau menjabat selama lima tahun. Kian pendek waktunya kian baik".

Seperti spontan saja. Kalimat itu meluncur begitu saja. Tanpa rencana.

Saya memang minta banyak syarat. Untuk mau diangkat jadi Dirut PLN. Salah satunya: saya hanya mau maksimal tiga tahun.

Saat itu saya baru merintis berdirinya pesantren internasional di Magetan. Untuk memperbaiki madrasah keluarga. Warisan leluhur. Yang lebih 100 jumlahnya. Yang 120.000 santrinya.

Saya harus ikut bertanggung jawab mengembangkannya. Ternyata harus saya tinggalkan. Untuk jadi Dirut PLN.

Dengan perasaan 'bersalah' itulah saya menjadi direktur utama. Maka saya bertekad: untuk tidak mengajak satu pun orang dari luar.

Saya sudah punya pengalaman panjang. Bagaimana mengambil alih perusahaan gagal. Selalu saja saya temukan orang-orang hebat di perusahaan gagal itu.

Maka saya juga sangat yakin akan menemukan orang-orang hebat di PLN. Dan saya benar-benar menemukannya. Dengan sangat mudah. Bahkan berlebih.

Saya sudah punya pengalaman panjang. Bagaimana mengambil alih perusahaan gagal. Selalu saja saya temukan orang-orang hebat di perusahaan gagal itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News