Orang Ini Peternak Tokek, Harga Bisa Rp 1 M per Ekor, tak Takut Bau Mistis

Saking banyaknya tokek yang ia pelihara oleh warga sekitar sosok Kamim lebih dikenal dengan julukan raja tokek. ’’Ya entah siapa yang mulai, tahu-tahu punya sebutan itu melekat pada diri saya,’’ tuturnya.
Memang, bisnis tokek yang ia geluti sudah berjalan lama, sekitar 23 tahun, tepatnya tahun 1983 silam. Saat itu, dia belum segetol sekarang, pasalnya hanya berburu dan menjualnya ke pengepul.
Tapi, seiring berjalannya waktu, Kamim mulai berfikir untuk merintis budidaya tokek. ’’Jadi sekitar tahun 90-an mulai budidaya, itung-itung sudah punya pengalaman,’’ kata pria berusia 64 tahun ini.
Lantas ia menyebutkan dari tiga jenis tokek yang biasa tersebar, yaitu tokek batu, tokek hutan dan tokek rumah. Jenis tokek rumah yang biasa diburu dan dibudidayakan. Itu setelah nilai harga jual tokek rumah lebih tinggi.
’’Masing-masing jenis ada yang membedakan, baik warnanya maupun bentuknya. Kadang-kadang ada yang kecil dan besar,’’ jelas Kamim.
Untuk harga tokek rumah saja kata Kamim bisa mencapai puluhan juta. Namun, itu tergantung panjang tokek. Beberapa bulan lalu, ia menjual dengan bandrol Rp 25 juta dengan panjang 38 sampai 39 centimeter.
’’Jadi paling panjang 40 sampai 45 centimeter, harganya bisa Rp 45 juta sampai Rp 1 miliar. Tokek baru layak jual tinggi panjangnya kalau panjangnya kisaran 38 sampai 40 centimeter,’’ sebutnya.
Kamim mengaku tidak mengetahui secara pasti tokek itu bakal dipergunakan untuk apa. Hanya, informasi yang ia dapat, biasanya tokek dimaksimalkan untuk pengobatan. ’’Juga terkadang dipelihara, karena mitosnya tokek itu membawa peruntungan,’’ ucapnya.
KAMIM namanya. Dia seorang peternak, tapi bukan ternak ayam, bebek, puyuh, atau kambing. Dia peternak tokek. Ya, salah satu hewan melata itu memang
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu