Orang Kaya tak Nikmati Subsidi BBM

Orang Kaya tak Nikmati Subsidi BBM
Orang Kaya tak Nikmati Subsidi BBM
Menurut Rieke, sebanyak 41,8 persen kelompok rumah tangga dengan tingkat pendapatan kurang dari Rp2 juta mengonsumsi BBM premium. Selain itu, kelompok pendapatan Rp2–3,5 juta yang mengonsumsi premium sebanyak 33,2 persen, kelompok berpendapatan Rp3–5,5 juta sebanyak 23.6 persen, dan kelompok berpendapatan lebih dari Rp 5,5 juta dengan konsumsi premium hanya 1.4 persen.

Menurut Rieke, ada ketidakadilan dalam hal pembangian porsi anggaran yang ditujukan bagi pemberian subsidi rakyat dan belanja aparatur. Jika dilihat dari sisi pengeluaran anggaran negara untuk belanja birokrasi dalam kurun waktu pemerintahan SBY, Dia mengatakan, "2005 hingga 2012, mengalami kenaikkan dari 39,6 persen menjadi 51,4 persen, atau naik sekitar 21,0 persen," katanya.

Sedangkan anggaran subsidi untuk rakyat dikurangi setiap tahunnya. "Untuk subsidi BBM dari 18,8 persen menjadi 8,7 persen atau turun sekitar 53,6 persen," jelasnya.

Sedangkan besaran anggaran untuk belanja pegawai dari tahun 2010 sampai 2012 terus meningkat dari Rp162.659 triliun menjadi Rp215.725 triliun. "Angka tersebut lebih besar dari besaran anggaran subsidi Rp208.850," tuntasnya. (boy/jpnn)
Berita Selanjutnya:
BBM TNI Juga Harus Disubsidi

JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka, menyangsikan alasan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menuebut subsidi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News