Orang Tua Beri Data Palsu di PPDB Online, Ganjar: Saya Gandeng Polisi dan Penegak Hukum

"Kalau ditemukan, jangan segan untuk langsung mencopot. Karena ini soal integritas," tegas Ganjar lagi.
Dia juga menyoroti soal jalur afirmasi anak tenaga medis yang bertugas dalam penanganan COVID-19. Ganjar menegaskan, jalur itu hanya khusus bagi anak tenaga medis saja.
"Jadi kami memfasilitasi pejuang COVID-19, itu hanya untuk anak tenaga medis, tidak semuanya. Sekarang ada yang mengaku tim COVID-19 dan menggunakan itu, kan tidak. Misalnya saya sekarang ini juga masuk tim penanganan COVID-19, tapi ya jangan kemudian saya mendaftarkan anak saya melalui jalur itu," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Jumeri mengatakan, penggunaan SKD banyak terjadi di sekolah-sekolah yang masih dipandang favorit. Pihaknya menegaskan akan melakukan pengecekan dengan teliti terkait kebenaran SKD itu.
"Misalnya di SMA 1 Semarang ada 103 orang pakai SKD, di SMA 2 Semarang ada 114 SKD dan SMA 3 Semarang ada 139 yang menggunakan SKD," ucap Jumeri.
Jumeri memastikan bahwa semua pendaftar yang menggunakan SKD akan dicek kebenarannya. Disdik juga telah rapat dengan seluruh jajaran kepala sekolah se Jateng terkait pengecekan ini.
"Nanti seluruh guru akan ditugaskan melakukan pengecekan. Tak hanya SKD, tapi juga persyaratan lain termasuk sertifikat kejuaraan," pungkasnya. (flo/jpnn)
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan tak segan membawa ke jalur hukum pemalsuan data calon siswa di ppdb online.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Ganjar Pranowo Tanggapi Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa
- Semangati Hasto, Ganjar Hadir di Pengadilan Tipikor
- Konon, Kader di Tingkat Bawah Meminta Megawati Jadi Ketum PDIP saat Kongres
- Megawati Tonton Teater di GKJ, Menterinya Prabowo Ikut Hadir
- Menteri Prabowo Sebut Jokowi Bos, Ganjar Khawatir Ada Matahari Kembar
- Kelompok Sunda Nusantara Palsukan STNK, Sertifikat Tanah, Surat Nikah