Orang Tua Beri Data Palsu di PPDB Online, Ganjar: Saya Gandeng Polisi dan Penegak Hukum

Orang Tua Beri Data Palsu di PPDB Online, Ganjar: Saya Gandeng Polisi dan Penegak Hukum
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memimpin rapat evaluasi pelaksanaan PPDB Online untuk SMA/SMKN se-Jawa Tengah. Foto: Instagram

"Kalau ditemukan, jangan segan untuk langsung mencopot. Karena ini soal integritas," tegas Ganjar lagi.

Dia juga menyoroti soal jalur afirmasi anak tenaga medis yang bertugas dalam penanganan COVID-19. Ganjar menegaskan, jalur itu hanya khusus bagi anak tenaga medis saja.

"Jadi kami memfasilitasi pejuang COVID-19, itu hanya untuk anak tenaga medis, tidak semuanya. Sekarang ada yang mengaku tim COVID-19 dan menggunakan itu, kan tidak. Misalnya saya sekarang ini juga masuk tim penanganan COVID-19, tapi ya jangan kemudian saya mendaftarkan anak saya melalui jalur itu," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Jumeri mengatakan, penggunaan SKD banyak terjadi di sekolah-sekolah yang masih dipandang favorit. Pihaknya menegaskan akan melakukan pengecekan dengan teliti terkait kebenaran SKD itu.

"Misalnya di SMA 1 Semarang ada 103 orang pakai SKD, di SMA 2 Semarang ada 114 SKD dan SMA 3 Semarang ada 139 yang menggunakan SKD," ucap Jumeri.

Jumeri memastikan bahwa semua pendaftar yang menggunakan SKD akan dicek kebenarannya. Disdik juga telah rapat dengan seluruh jajaran kepala sekolah se Jateng terkait pengecekan ini.

"Nanti seluruh guru akan ditugaskan melakukan pengecekan. Tak hanya SKD, tapi juga persyaratan lain termasuk sertifikat kejuaraan," pungkasnya. (flo/jpnn)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan tak segan membawa ke jalur hukum pemalsuan data calon siswa di ppdb online.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News