Orang Tua Harus Mewaspadai Bahaya Ketergantungan Gawai pada Anak

Orang Tua Harus Mewaspadai Bahaya Ketergantungan Gawai pada Anak
Arsip foto - Dua bocah bermain gawai di Jakarta, Jumat (16/4/2021). Dokter spesialis saraf anak dari Departemen Neurologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Yetty Ramli mengatakan penggunaan gawai sebagai sarana untuk mengakses teknologi terbukti memberikan dampak buruk pada anak karena bisa mengganggu kemampuan kognitif anak, yang meliputi daya ingat, bahasa, daya tangkap, serta kemampuan motorik dan sensorik. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww

Anak pun cenderung tidur pada siang hari dan terjaga saat malam hari karena setiap penggunaan gawai selama 15 menit dapat mengurangi waktu tidur anak sekitar 60 menit.

"Hal yang menyenangkan belum tentu baik untuk anak ke depannya. Selalu ingat bahaya dan betapa ruginya anak jika ketergantungan (gawai)," pesannya.

Dampak lain yang mengkhawatirkan adalah terjadinya speech delay (terlambat berbicara) pada anak, mengalami masalah dalam tumbuh kembang fisik anak, seperti berat badan turun atau justru naik dengan drastis, sakit kepala, kurang gizi, dan insomnia.

Selain itu, dapat pula menimbulkan masalah penglihatan dan masalah tumbuh kembang anak, seperti kecemasan, perasaan kesepian, rasa bersalah, isolasi diri, dan perubahan mood yang drastis.

"Jangan biarkan ini terus dilanjutkan karena akan merugikan orang tua dan anak, bahkan orang-orang di sekitar. Masa depan anak menjadi bergantung pada keputusan orang tua saat ini," pungkas Ariandi. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BSSN mengimbau orang tua mewaspadai ketergantungan gawai pada anak saat usia pertumbuhan.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News