Orangtua Siswa Keberatan Sekolah 5 Hari

Orangtua Siswa Keberatan Sekolah 5 Hari
Siswa SD. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - MAGELANG – Sejumlah orangtua di Kota Magelang tidak mendukung  program lima hari sekolah yang digagas oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Mereka khawatir fisik para siswa tidak akan kuat harus menjalani belajar di sekolah hingga sore.

Seperti diutarakan Yosi (35), orangtua siswa di sebuah sekolah negeri di Magelang, yang mengaku tidak terlalu setuju dengan program itu. Selain fisik siswa akan lebih terforsir, juga menambah beban orangtua terkait uang saku, biaya transportasi, bekal dan lain sebagainya.

”Kondisi ekonomi orang tua bervariasi. Kami harus menambah uang saku dan bekal tambahan, karena selama lima hari lebih banyak di sekolah dibanding di rumah,” ujarnya saat mengantar anaknya sekolah, kemarin.
 
Menurutnya, program itu seperti terlalu menekan siswa untuk belajar penuh di sekolah. Padahal, kemampuan otak anak-anak, terutama usia sekolah dasar (SD) belum siap dengan tekanan. Mereka akan cepat lelah dan berdampak pula pada waktu di luar sekolah.

”Kalau kami berharap tetap enam hari sekolah. Waktu libur panjang, Sabtu dan Minggu juga tidak baik, karena bisa menimbulkan malas sekolah. Lagipula kalau pulangnya sore terus, keamanan dan keselamatan anak bagaimana,” katanya.
 
Faktor keamanan dan keselamatan siswa ini jadi hal yang dipikirkan juga oleh Walikota Magelang, Sigit Widyonindito. Sigit mengaku, kasihan bagi siswa yang rumah orangtuanya jauh akan selalu pulang sore.

”Kami masih mengkaji program itu dengan melibatkan semua elemen. Program ini pasti ada sisi positif dan negatifnya, seperti kalau rumahnya siswa itu jauh harus dipikirkan keamanannya,” tuturnya.

Sekolah-sekolah di wilayah Kota Magelang sendiri mayoritas belum siap menerapkan kebijakan ini. Dinas Pendidikan Kota Magelang mencatat baru sekolah di bawah Yayasan Tarakanita (SD-SMA/SMK) yang sudah siap menjalankannya.

Kepala SMA Tarakanita, Agnes Kemmi mengaku, sekolahnya memang sudah menerapkannya sejak awal tahun ajaran baru lalu. Hanya saja, kebijakan ini bukan didasari surat edaran Gubernur Jawa Tengah, tapi oleh surat keputusan yayasan.

”Yayasan sudah mengeluarkan surat keputusan lima hari sekolah tahun lalu. Tapi, Magelang baru bisa menerapkannya tahun ini. Kebetulan, tahun ini pula Pak Gubernur mewacanakan lima hari sekolah itu,” jelasnya.

MAGELANG – Sejumlah orangtua di Kota Magelang tidak mendukung  program lima hari sekolah yang digagas oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News