Orasi Ilmiah Kemenko Polhukam, Hasto Sebut Soekarno Sudah Tertarik Geopolitik Sejak Muda

jpnn.com, JAKARTA - Pakar ilmu pertahanan Hasto Kristiyanti menilai Proklamator RI Bung Karno sebenarnya sosok yang menaruh perhatian terhadap urusan geopolitik sejak muda.
Soekarno muda sudah menggambarkan Indonesia yang ketika itu belum merdeka, terdiri dari pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
Hal itu disampaikan Hasto dalam diskusi ilmiah berjudul "Pemikiran Geopolitik Bung Karno dalam Suara Kebangsaan” yang diselenggarakan Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) di Jakarta, Jumat (4/11).
Hadir dalam acara itu Menko Polhukam Mahfud MD.
"Geopolitik bagi Soekarno muncul dari suatu kesadaran yang muncul sejak beliau muda, sejak 1930 yang mengambarkan Indonesia, dan kemudian mengatakan dari Sabang sampai Merauke bukanlah sekadar satu rangkaian, dari Sabang sampai Merauke adalah satu nasional cita-cita, satu sosial menatap masa depan Pasifik," ujar Hasto.
Hasto membahas panjang soal teori geopolitik Soekarno.
Salah satunya, dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu menyinggung upaya Indonesia menjadi negara kepulauan setelah Deklarasi Djuanda.
Seluruh laut yang menyatukan pulau di Indonesia akhirnya diakui dunia sebagai bagian dari wilayah tanah air.
Menurut Hasto, geopolitik bagi Soekarno muncul dari suatu kesadaran yang keluar sejak yang bersangkutan muda.
- Ray Rangkuti Kritik Kinerja KPK, Kasus Hasto Dikejar, Tetapi Bobby Diundang Koordinasi
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Dewan Pakar BPIP Djumala: KAA, Legacy Indonesia dalam Norma Politik Internasional
- Konflik Kashmir: Ketika Air Jadi Senjata Geopolitik
- Sentil Perlakuan KPK terhadap Agustiani Tio, Hasto: Ini Tidak Manusiawi!
- Febri Sebut Tak Ada Saksi yang Bilang Uang Suap Berasal dari Hasto