Ormas yang Terancam Menyusul HTI Bukan Ormas Islam

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, pihaknya kini tengah mencermati sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) lingkup provinsi. Jika terbukti bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, ormas-ormas tersebut bakal bernasib sama dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini memastikan ormas yang dimaksud bukan organisasi Islam. Namun ormas yang diduga bersifat radikal.
"Ormas pokoknya, tidak ada kaitannya dengan masalah agama. Ormas saja. Sifatnya lebih radikal ya, itu saja," ujar Tjahjo di Jakarta, Kamis (10/8).
Ormas dimaksud, imbuh Tjahjo, ini juga bukan lingkup nasional. Namun demikian diketahui berkegiatan di beberapa provinsi.
"Mereka punya kegiatan di beberapa provinsi. Saya belum bisa ngomong, harus terpadu dulu dong. Sudah dilaporkan ke Menko Polhukam. Tapi kan ini harus dibahas secara mendalam. Kami juga cross check ke kejaksaan, ke kepolisian, BIN, kesbangpol, tokoh masyarakat dan lain-lain," ucapnya.
Selain itu, Kemendagri kata mantan anggota DPR ini juga masih terus mencari bukti-bukti tambahan lain sebagai bahan pengkajian, agar nantinya keputusan yang diambil sesuai aturan perundang-undangan yang ada.
"Harus ada rekaman, bukti harus kuat dan lengkap. Menuduh seseorang jadi tersangka kan butuh lebih dari satu alat bukti. Ini alat bukti harus lengkap," pungkas Tjahjo. (gir/jpnn)
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, pihaknya kini tengah mencermati sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) lingkup provinsi.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- 3 Anggota Ormas Sok Jagoan Jadi Tersangka Kasus Pemerasan
- BG Minta Aparat Penegak Hukum Tindak Tegas Ormas Bermodus Premanisme
- Pabrik BYD Belum Beroperasi Secara Aktif, Tetapi Sudah Diganggu Ormas
- Ormas Kebablasan Bukan Diselesaikan dengan Revisi UU, tetapi Penegakan Hukum
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Wamendagri Bima Arya Soroti Aksi Premanisme Ormas Brigez di Bandung