Orthognathic Surgery, 3 Hari Rawat Inap, Pasien Bisa Pulang

Orthognathic Surgery, 3 Hari Rawat Inap, Pasien Bisa Pulang
Spesialis Bedah Plastik Kraniofacial RSDS Magda R Hutagalung Holidaya. dr., SpBP-RE (KKF). Foto Radar Surabaya/JPNN.com

Pada pasien ini, orthognatic surgery perlu dilakukan lebih dini. Pasalnya, kondisi wajah dan rahang mengganggu keberlangsungan pasien seperti, menurunnya fungsi pernafasan dan kondisi penglihatan.

”Pasien ini harus segera bisa bernafas lebih lancar dan mampu mengunyah baik agar asupan gizi cukup,” ujar Magda.

Magda mengungkapkan, jalannya operasi bisa mencapai enam jam. Namun, setelah operasi pasien akan membutuhkan pemulihan lebih cepat. ”Biasanya tiga hari mereka harus rawat inap untuk merawat luka pasca operasi,” ujar alumnus Fellow in Australian Craniofacial Association, Adelaide, South Australia itu.

Setelah pembedahan, biasanya terjadi pembengkakkan disekitar bibir dan pipi. Namun hanya berlangsung sementara saja.

Perlahan-lahan, pembengkakan akan hilang dan biasanya pasien harus rawat inap dirumah sakit selama dua hingga tiga hari sekaligus diberikan obat untuk penghilang rasa sakit, suplemen cair, vitamin dan mineral.

Pasien kemudian diminta untuk memperhatikan kebersihan gigi dan mulut, pasien juga dilarang untuk merokok, sebab hal ini akan menyebabkan terjadinya komplikasi dan memperlambat proses penyembuhan.

Setelah itu, pasien juga harus melakukan kontrol ke dokter bedah dan orthodontist untuk memonitor keadaannya.

”Sebaiknya hindari aktifitas yang terlalu berlebihan beberapa minggu setelah operasi,” ujar Magda. (psy/nug)

Orthognathic surgery membantu pasien mendapatkan kembali kondisi rahang yang lebih nyaman dan wajah yang lebih cantik.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News