OSO: Kesenjangan Pembangunan Usik Nasionalisme
Karenanya, OSO mengingatkan dalam menjalankan politik harus secara konstitusional dan moral.
"Karena harus berpolitik kebangsaan. Kita boleh berbeda dari asal daerahnya, asal fraksinya tapi ketua di MPR tujuannya satu yakni Indonesia yang dicita-citakan," kata OSO.
Menurut OSO, pembangunan zaman dulu yang hanya berpusat di Jawa dan Jakarta menyebabkan kesenjangan luar biasa.
Akibatnya, lanjut OSO, nasionalisme sebagian masyarakat terusik.
Namun, saat ini, pembangunan yang tersentral di Jakarta dan Jawa sudah tidak ada lagi.
Contohnya pembangunan perbatasan di Kalbar yang makin baik.
Di Papua, harga semen dan bahan bakar minyak sudah sangat murah. Harga minyak yang dulu Rp 80 ribu sudah sama seperti di Jakarta, yakni Rp 8 ribu per liter.
"Tugas politik kebangsaan dalam menghilangkan kesenjangan sudah tidak seberat dulu," paparnya. (boy/jpnn)
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Oesman Sapta Odang melantik dua anggota MPR pergantian antarwaktu (PAW) periode 2014-2019.
Redaktur & Reporter : Boy
- Wakil Ketua MPR Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Konsisten Dilakukan
- Basarah MPR Mengecam Keras Pelarangan Ibadah di Tangsel: Apa Salahnya Orang Berdoa?
- Mbak Rerie Minta Efektivitas Pencegahan DBD Ditingkatkan
- Kasus DBD Tembus 88 Ribu, Lestari Moerdijat: Efektivitas Pencegahan Harus Ditingkatkan
- Yandri Susanto: Indonesia Butuh Generasi Penerus yang Andal
- Dorong Gerakan Hidup Sehat Dilakukan Secara Masif, Lestari Moerdijat Khawatir Soal Ini