OSO Terkagum-kagum dengan Veteran di Manado

OSO Terkagum-kagum dengan Veteran di Manado
Oesman Sapta Odang. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - MANADO - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) bekerjasama dengan Kodam VII/Wirabuana menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) di Manado, Sulawesi Utara, Senin (15/2) kemarin.

Sosialisasi diikuti sekitar 2000 peserta yang memenuhi ruang Aula Gubernur tempat sosialisasi berlangsung. Mereka berasal dari unsur Korem 151/STG, Babinsa, Babinkamtibmas, LSM, Kodim 1302/Minahasa, Kodim 1303/Bolmong, Kodim 1309/Manado, Kodim 1310/Bitung, unsur organisasi masyarakat seperti HMI, GP Ansor.

Sosialisasi dibuka Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang (OSO) dan dihadiri Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti, Danrem Brigjen TNI Sulaeman Gusto, para pembicara dalam sosialisasi Empat Pilar MPR ini antara lain Prof Dr Bachtiar Aly (Ketua Fraksi Partai Nasdem MPR RI) dan Achmad Basarah (Ketua Badan Sosialisasi MPR RI).

Di awal sambutan, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengungkapkan kekagumannya karena sosialisasi empat pilar kebangsaan ini diikuti veteran pejuang kemerdekaan. "Saya berkali-kali membuka sosialisasi Empat Pilar MPR, tapi baru di Manado ini diikuti orang-orang tua yaitu para veteran. Mereka sudah memahami Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, tapi masih mau hadir di sini. Ini belum pernah terjadi sebelumnya," ujarnya.

Menurut Oesman, rasa kebangsaan tidak bisa diukur dari umur dan jabatan. Ada orang muda atau mereka yang memilki jabatan tinggi tapi tidak punya rasa kebangsaan. Sebaliknya mereka yang tua dan jabatan rendah memilki rasa kebangsaan.

Oesman menambahkan sosialisasi Empat Pilar adalah acara resmi kenegaraan. Dasar hukumnya adalah UU No 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD. Dalam UU itu, MPR bertugas mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Masyarakat Sulawesi Utara, lanjut Oesman Sapta, memilki rasa kebangsaan dan persaudaraan yang tinggi. Ini terlihat dari falsafah "semua torang bersaudara". "Ini merupakan hari kebangkitan masyarakat Sulawesi Utara, bersamaan dengan serah terima jabatan Gubernur Sulut," ujarnya.

Dalam Pilkada serentak 9 Desember 2015, sambung Oesman, berjalan aman karena rakyat patuh sehingga aparat mudah mengadakan pengamanan. "Ini juga karena penghayatan Empat Pilar. Inilah kuncinya. Inilah ruhnya," katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News