Otak Teror Paris Masih Berkeliaran

Otak Teror Paris Masih Berkeliaran
Abdelhamid Abaaou yang diduga sebagai otak teror Paris.

jpnn.com - PARIS - Polisi Prancis terus mengelar ratusan razia untuk memburu dua pentolan teror Paris, yakni Abdelhamid Abaaoud dan Salah Abdeslam. Abaaoud diduga menjadi otak teror di enam lokasi di Paris yang menewaskan 129 orang tersebut

Harian De Standaard melaporkan bahwa Abaaoud punya hubungan dekat dengan Ibrahim Abdeslam yang meledakkan diri di gedung pertunjukan Bataclan.

Keduanya sama-sama berdomisili di Distrik Molenbeek, Brussels. Bersama kakak Salah dan Mohammed -satu di antara tujuh orang yang ditangkap di Belgia- itu, Abaaoud pernah berkomplot melakukan aksi kriminal pada 2010 dan 2011.

Kabarnya, Ibrahim dan Abaaoud juga pernah merencanakan serangan terhadap polisi pasca penyerbuan ke markas tabloid Charlie Hebdo di Paris Januari lalu. "Abaaoud adalah orang yang mampu merencanakan dan melancarkan serangan mematikan seperti ini," terang Charlie Winter, pengamat Negara Islam di Iraq dan Syria (ISIS) dari Georgia State University.

Selain Ibrahim, yang juga tewas karena meledakkan diri di malam jahanam itu adalah Omar Ismael Mostefai, 29; Bilal Hadfi, 20; Samy Amimour, 28; Ahmad al-Mohammad, 25; dan dua peneror lain yang belum bisa diidentifikasi.

Ahmad al-Mohammad adalah pengebom bunuh diri di dekat Stade de France. Namun, kemarin Prancis menyatakan bahwa paspor Syria atas nama Ahmad yang ditemukan di dekat lokasi itu palsu.

Maksudnya, pelaku memang membawa paspor tersebut. Tetapi, itu hasil duplikasi dari paspor orang lain. Jadi, belum bisa dikonfirmasi bahwa nama pengebom bunuh diri di Stade de France tersebut memang seperti tertera di paspor.

Jejak penggunaan paspor palsu itu terekam sejak di Syria. Mengutip sebuah portal berita Yunani, ditemukan dua tiket feri atas nama Ahmad al-Mohammad dan Mohammed al-Mohammad.

Feri dari Kalymnos itu transit di Piraeus sebelum mencapai Athena. Di tujuan terakhir, Ahmad al-Mohammad mencantumkan sidik jarinya di konter imigrasi. Dari sidik jari tersebut, pemerintah Prancis bisa mencocokkannya dengan sidik jari pelaku. (hep/c10/ttg) 


PARIS - Polisi Prancis terus mengelar ratusan razia untuk memburu dua pentolan teror Paris, yakni Abdelhamid Abaaoud dan Salah Abdeslam. Abaaoud


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News