Outlook Pasar Keuangan Internasional 2023, OctaFX: Resesi di Depan Mata, Trader Tak Boleh Lewatkan Acara Global Apa pun
Pakar keuangan dan pembawa acara webinar pendidikan dari Nigeria Ambrose Ebuka menilai pada 2022 bisa dikatakan tahun yang sangat sulit bagi perekonomian.
Sebab, tingkat inflasi yang memecahkan rekor (lebih tinggi dari yang terlihat dalam beberapa dekade), biaya hidup yang tinggi di beberapa wilayah, konflik Rusia-Ukraina, dan pandemi COVID-19.
"Perlambatan saat ini merupakan tantangan bagi banyak negara berkembang serta ekonomi berkembang yang bergantung pada keuangan luar negeri, ekspor barang, atau impor makanan dan energi," katanya.
Kemungkinan Resesi Global pada 2023
Salah satu kekhawatiran utama untuk 2022 adalah resesi global yang tampaknya semakin mendekat.
Trader dan coach dari Filipina Paul Joseph Mendoza mengaku percaya bahwa resesi adalah kemungkinan nyata dalam kondisi saat ini.
Sebab, masih ada efek lanjutan Covid-19, terutama di Tiongkok, perang antara Rusia dan Ukraina, dan bank-bank sentral di seluruh dunia secara bersamaan menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap inflasi.
"Dunia mungkin akan menuju resesi global pada tahun 2023," ucap Paul.
Masa depan kripto
Sebelum kejatuhan FTX pun tren pasar kripto sudah merosot, dengan Bitcoin beberapa kali turun hingga lebih dari 70 persen sejak Desember 2021.
Gejolak pasar keuangan internasional pada 2022 cukup kuat karena berbagai peristiwa geopoltik, bagaimana dengan 2023
- Frans Go: Komitmen Membangun NTT Tak Mesti Jadi Gubernur
- Naik 12,94 Persen, Ekspor Sumsel Maret 2024 Capai USD 503,09 Juta
- Pembekalan Teknologi Digital untuk Nasabah PNM Terus Digeber
- Perum Bulog Mulai Salurkan Bantuan Beras Tahap 2 kepada 269 Ribu Warga Jakarta
- BRI Lakukan Buyback, Ini Sebabnya
- Pesan Muhammadiyah soal Pengelolaan Tambang: Harus Berkesinambungan