P2G Desak Kemendikbudristek Menuntaskan 3 Dosa Pendidikan
Oleh karena itu, P2G mendorong supaya pemahaman mendalam soal kekerasan pada level mikro dan siber perlu diselenggarakan dengan serius di sekolah dan madrasah.
"Jangan hanya formalistik dan selesai dengan menempel poster deklarasi Sekolah Ramah Anak saja," katanya.
Pelibatan organisasi guru penting dilakukan Kemendikbudristek untuk bersama-sama ikut menyosialisasikan permendikbud.
Dalam pantauan jaringan P2G daerah, lanjut mahasiswa S3 UGM ini, pelatihan pencegahan penanganan kekerasan di sekolah yang didesain Kemendikbudristek hanya pola massal dengan pelatih yang didatangkan dari pusat ke daerah.
Dia menambahkan seharusnya Kemendikbudristek melatih instruktur yang direkrut dari beragam unsur, seperti pemda, kampus LPTK, KPAI/KPAD, dinas pendidikan, kanwil kemenag, dinas pemberdayaan perempuan dan anak, Satuan PPA Kepolisian, dan organisasi profesi guru. Kemudian, mereka kembali ke daerah masing-masing untuk melaksanakan pelatihan kepada pihak sekolah.
"Dibutuhkah pemahaman bersama secara kolaboratif gotong royong mencegah tindak kekerasan di sekolah dan madrasah. Pemda juga punya tanggung jawab melakukannya," kata Feriyansyah. (esy/jpnn)
P2G meminta Kemendikbudristek menuntaskan 3 dosa pendidikan, yaitu kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi di satuan pendidikan.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad
- Banyak Guru Terjerat Pinjol, Kemendikbudristek Optimalkan Formasi PPPK 2024
- 9 Siswa Tewas, Kemendikbudristek Diminta Moratorium dan Mengubah Konsep Study Tour
- 150 Satuan Pendidikan Vokasi Ikut Business Matching, 29 Perusahaan Buka Peluang
- Baru 26 Pemda Cairkan TPG, Dirjen Nunuk Turun Tangan, Instruksinya Tegas
- Kemendikbudristek & Markoding Luncurkan Program Perempuan Inovasi 2024, Ada Dian Sastro
- Seleksi PPPK 2024 Hanya untuk P1? Dirjen Nunuk Beri Informasi