PA GMNI Soroti Ancaman Kudeta Merangkak Kelompok Ekstremis

PA GMNI Soroti Ancaman Kudeta Merangkak Kelompok Ekstremis
Kongres IV Persatuan Alumni GMNI berlangsung di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/12/2021). Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, BANDUNG - Para ilmuwan terkemuka menyebut dunia saat ini didominasi liberalisme dan kapitalisme. Keduanya diposisikan sebagai pemenang perang ideologi pascaruntuhnya Uni Soviet dan Tembok Berlin.

Namun, klaim-klaim kemenangan seperti itu tanpa disadari justru memicu kebangkitan radikalisme dan ekstremisme, termasuk di Indonesia.

“Ekstremisme agama ini melahirkan politik antisemua, kecuali pada kelompok dan keyakinan mereka sendiri. Mereka menolak dan memusuhi sistem sosial yang multikultural, Pancasila, NKRI, hingga pemerintahan yang dipilih secara demokratis,” ujar Ketua Umum DPP Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Ahmad Basarah dalam pidato pembukaan Kongres IV di Bandung, Jawa Barat, Senin (6/12).

Secara manipulatif, lanjut Basarah, kelompok tersebut memanfaatkan hak konstitusional warga negara untuk berbicara, berkumpul, mengeluarkan pendapat secara lisan, dan tulisan.

Namun, tujuan mereka justru mendiskreditkan dan mendeligitimasi pemerintahan yang konstitusional.

“Strategi kudeta merangkak konstitusional ini secara perlahan tetapi pasti, jelas menargetkan kehancuran Negara Kesatuan Republik Indonesia di kemudian hari dengan meracuni alam pikir bangsa, khususnya generasi muda dengan paham yang bertentangan dengan Pancasila,” beber Basarah.

Basarah juga menyoroti kemunculan teknologi informasi sebagai senjata baru pihak-pihak yang menghalalkan segala cara untuk berkuasa.

Akibatnya, hoaks, fitnah dan ujaran kebencian baik terhadap individu maupun golongan dengan mudahnya tersebar luas ke segala penjuru.

Ketua PA GMNI Ahmad Basarah menyebut strategi kudeta merangkak konstitusional ini secara perlahan tetapi pasti, jelas menargetkan kehancuran Negara Kesatuan Republik Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News