Pak Anies, Ini yang Paling Ditakuti saat UN dengan Komputer

Pak Anies, Ini yang Paling Ditakuti saat UN dengan Komputer
UNBK. Foto: radarsemarang

jpnn.com - SURABAYA—Menjelang pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)  pada 7 April mendatang, seluruh sekolah di Surabaya berlomba menyiapkan para siswanya. Sebab, kendala ngadat hingga log out saat mengerjakan ujian adalah hal yang paling ditakuti oleh seluruh komponen. Terutama siswa

Kejadian itu pun terulang ketika simulasi UNBK di beberapa sekolah di Surabaya. Seperti terjadi di SMAN 16 Surabaya, dalam 30 menit ujian berlangsung siswa harus mengalami log out tiba-tiba sehingga membuat para siswa harus mengulang mendaftarkan token.

“Kejadian ini yang paling ditakuti, kami sekolah dan para progtor (operator komputer, Red) sering menyebabkan badai token. Kalau ngadat atau log out sendiri, maka siswa harus mengulang kembali mendaftarkan tokennya,” kata Kepala SMAN 16 Surabaya Hari Sutanto.

Dalam simulasi kali pertama, siswa harus beberapa kali menghadapi sistem yang tiba-tiba log out secara otomatis di tengah-tengah proses pengerjaan soal. Seperti yang dialami Amalia Dian Pusparini, siswa SMAN 16 Surabaya itu sudah harus melakukan log in dua kali ketika baru 30 menit mengerjakan soal. Setiap log in, dia pun membutuhkan nomor token baru dari progtor.

Amalia mengakui, dia harus mengulang log in lantaran komputer terlalu lama tidak digunakan. Sehingga, sistem secara otomatis mengalami log out. “Mungkin lama menghitung soal matematika di kertas. Jadi komputernya tidak tersentuh cukup lama terus me-log out sendiri,” tutur Amalia.

Problem log out otomatis semakin tidak bersahabat lantaran bisa menghubung ke komputer peserta lain. Dimas Dananjaya, teknisi UNBK SMAN 16 mengakui, pelaksanaan UNBK secara umum sudah relatif lancar. Sinkronisasi server, mengunduh soal dan mengunduh token berlangsung dengan baik. Tinggal permasalahan log out otomatis kalau terlalu lama komputer tidak digunakan. “Kalau ada satu yang log out, beberapa akhirnya mengalami hal serupa. Sehingga harus log in lagi,” kata dia. Jika token lama bisa digunakan, kata Dimas, log in ulang tidak perlu token baru. (*/no/flo/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News