Pak Anies, Tolong Jangan Berlakukan Ganjil Genap di Daerah Ini

Pak Anies, Tolong Jangan Berlakukan Ganjil Genap di Daerah Ini
Jalan Gajah Mada dan sekitarnya yang akan kena perluasan ganjil genap. Foto : Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Warga dan pedagang di sekitar sentra bisnis Jalan Gajah Mada, Hayam Wuruk dan Gunung Sahari, mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengkaji kembali kebijakan perluasan ganjil-genap.

Menurut para pedagang, perluasan aturan ganjil genap itu bisa menurunkan omzet perdagangan hingga 50 persen.

Ketua Koperasi Pasar (Koppas) HWI Lindeteves Chandra Suwono mengungkapkan, perluasan sistem ganjil genap di Jalan Gajah Mada, Hayam Wuruk, Gunung Sahari, bukan solusi mengatasi kemacetan.

BACA JUGA : Politikus PDIP: Perluasan Sistem Ganjil Genap Sama Saja Membunuh Pelaku Usaha

Chandra menerangkan, kepadatan kendaraan di sejumlah ruas jalan tersebut biasanya terjadi hanya pada saat jam kantor dan itupun diakibatkan oleh traffic light yang jaraknya berdekatan.

"Ganjil-genap ini kan alasannya ada dua. Pertama terkait masalah emisi atau polusi yang kedua adalah kemacetan. Untuk kemacetan misalnya untuk Jalan Gunung Sahari. Gunung Sahari itu dari Glodok, dari Ancol sampai dengan Pasar Senen itu kira-kira jaraknya dua kilometer, itu ada tujuh traffic light, itulah sumber kemacetan sebetulnya," tutur Candra dalam keterangan yang diterima, Minggu (1/9).

Sementara itu, kata Candra, untuk Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk hanya ramai ketika jam kantor bersamaan dengan banyaknya lampu merah. Meski begitu, kendaraan tetap berjalan meski padat merayap.

BACA JUGA : 28 Ruas Tol Kena Perluasan Ganjil Genap, Alternatifnya dan Bagaimana dengan Motor?

Perluasan ganjil genap yang akan dilakukan Anies Baswedan dianggap tidak berdampak signifikan dalam mengurangi kepadatan lalu lintas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News