Pak Bill dan Pak Amien

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Pak Bill dan Pak Amien
Presiden Jokowi. Foto : dok. Ricardo/JPNN

Stabilitas politik dicapai kalau rakyat punya kebebasan dan kesejahteraan. Stabilitas tidak perlu dipaksakan dari atas dengan berbagai rekayasa, karena stabilitas paksaan seperti itu rapuh dan sangat mudah ambruk. Kalau masyarakat madani yang demokratis sudah tercapai, stabilitas akan muncul menjadi sebuah sistem yang tidak bergantung kepada kepemimpinan perorangan.

Pak Bill menyebut ‘’Sesepuh Bangsa’’, tetapi tidak eksplisit menyebut nama. Secara implisit Pak Bill merujuk Habibie sebagai Sesepuh Bangsa dengan sikap kenegarawanan yang bijaksana. Pak Bill menyebut Habibie sebagai presiden demokratis pertama dalam era Reformasi.

Mengapa? Karena Habibie adalah presiden pertama dalam sejarah Indonesia merdeka yang menyerahkan nasib politiknya kepada suara rakyat. Setelah laporan pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR hasil pemilu demokratis 1999, ia langsung menarik kembali pencalonannya untuk masa jabatan 1999-2004.

Jokowi harus belajar pada kearifan Habibie. Itulah pesan Pak Bill. Tegas dan jelas. Jika tidak, maka demokrasi Indonesia berada dalam bahaya. Ancaman yang dihadapi demokrasi Indonesia kini begitu nyata, tetapi solusinya juga begitu terang.

Apa itu? Pemilu diadakan sesuai jadwal, dan masa jabatan kepresidenan harus tetap dipertahankan dua periode. Mudah-mudahan Jokowi mengikuti nasihat Pak Bill. (*)

Jokowi harus belajar pada kearifan Habibie. Itulah pesan Pak Bill. Tegas dan jelas. Jika tidak, maka demokrasi Indonesia berada dalam bahaya.


Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Cak Abror

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News