Pak JK Cemaskan Kesenjangan Sosial

Pak JK Cemaskan Kesenjangan Sosial
Wapres Jusuf Kalla. Foto: dok.JPNN.com

Kesenjangan atau ketimpangan itu dinilai dengan Gini Ratio yang punya skor 0 hingga 1.

Data Gini Ratio terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan ketimpangan pengeluaran pada September 2016 itu mencapai 0,394. Angka tersebut memang turun dari Gini Ratio Maret 2016 sebesar 0,397. Sedangkan Gini Ratio September 2015 sebesar 0,402 poin.

Sedangkan jumlah penduduk miskin pada September 2016 ada 27,76 juta orang atau 10,70 persen dari total populasi. Sedangkan pada Maret 2016 ada 28,01 juta orang atau 10,86 persen.

Untuk mengatasi kesenjangan itu, tidak bisa diselesaikan hanya membuat peraturan mulai undang-undang, keputusan presiden (kepres), hingga peraturan daerah.

JK menyatakan, Indonesia sudah begitu banyak peraturan. Bahkan, dalam pembuatan teknis aturan juga tidak efisien dan cenderung berbelit-belit.

”Kalau di Amerika Serikat, Trump (Presiden Donald Trump) menandatangani executive order yang kita di sini namanya Kepres itu satu halaman. Kita bisa bisa 20 sampai 23 halaman,” ujar dia.

Banyaknya lembaran keppres itu karena terlalu panjang menjelaskan pertimbangan dan penjelasan teknis.

”Padahal isinya cuma mengangkat. Itu semua kita perbaiki,” tambah JK yang dua kali menjadi wakil presiden itu.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, kesenjangan sosial masih menjadi masalah yang belum dipecahkan secara tuntas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News