Pak Jokowi, Jangan Terlalu Mengagungkan Investor Asing

Pak Jokowi, Jangan Terlalu Mengagungkan Investor Asing
Presiden Jokowi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA -Mantan Wakil Ketua DPD RI, Laode Ida, menyatakan jika benar Presiden Joko Widodo meminta agar persyaratan penggunaan Bahasa Indonesia dihapus bagi pekerja asing, maka ini sangat memprihatinkan. 

Meski alasannya untuk kepentingan hadirnya investasi, tapi dia menilai kehendak politik itu bisa jadi bagian dari agenda terselubung bagi kelompok investor tertentu.

"Lebih dari itu, bukan mustahil akan jadi awal hancurnya identitas bangsa, di mana bahasa merupakan simbol utamanya," kata Laode Ida, di Jakarta, Senin (24/8).

Di era Presiden Soeharto lanjutnya, peluang investasi asing cukup terbuka dan pesat, namun penggunaan Bahasa Indonesia bagi pekerja asing tetap diberlakukan dan tidak jadi kendala.

"Yang secara nyata dikuatirkan adalah akan terus mengalirnya para pekerja asing tenaga kasar, khususnya dari Negara Tiongkok seperti yang terjadi sekarang," ungkapnya.

Membiarkan buruh asing bebas masuk Indonesia tanpa memprotek jatidiri bangsa, menurut Ida, ini artinya akan menyingkirkan atau meminggirkan para tenaga kerja pribumi yang sangat membludak tak terserap di Indonesia sekarang ini.

"Mestinya, kehadiran investasi asing memberi manfaat besar secara ekonomi bagi tenaga kerja pribumi di negeri ini," tegas mantan senator asal Sulawesi Tenggara itu.

Selain itu, dia juga menilai peniadaan kewajiban syarat Bahasa Indonesia merupakan bagian dari ketiadaan penghargaan pemerintah terhadap bahasa ibu sendiri.

JAKARTA -Mantan Wakil Ketua DPD RI, Laode Ida, menyatakan jika benar Presiden Joko Widodo meminta agar persyaratan penggunaan Bahasa Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News