Pak Kiai Simpan Tongkat Bung Karno dan Kapak Wiro Sableng

Pak Kiai Simpan Tongkat Bung Karno dan Kapak Wiro Sableng
KH Abdul Wahid Umar, Pendiri Ponpes Graksan Kota Cirebon, menunjukkan barang-barang pusaka di kediamannya. Foto: Jamal Suteja/Radar Cirebon

jpnn.com - KH Abdul Wahid Umar merupakan sosok kiai nyentrik. Pengasuh Pondok Pesantren Kanggraksan Kota Cirebon, Jabar, itu juga mengoleksi sejumlah benda pusaka.

JAMAL SUTEJA, Cirebon

DUA belas tahun lalu, Abdul Wahid Umar kembali ke Cirebon dari perantaunya di Jakarta.

Kepulanganya ke tanah kelahiran, lantaran mengikuti amanat dari ulama. Salah satu amanat itu, menjaga barang-barang pusaka dan antik.

Amanat ini diikuti Abdul. Bagi sebagian orang, hal-hal berbau klenik mungkin dipandang minor. Apalagi ketika cara mendapatkannya ditempuh dengan hal-hal yang bersifat supranatural. Persepsi ini tidak berlaku baginya.

“Saya udah 12 tahun. Setelah ibu bapak meninggal, dapat amanat kemudian pulang ke Cirebon. Dari situ saya mulai koleksi barang-barang antik,” kata Abdul, kepada Radar Cirebon (Jawa Pos Group).

Sejak saat itu, sudah ratusan benda antik yang dikoleksinya. Mulai dari tongkat Presiden Soekarno, samurai jepang, keris, patung ganesha, jam kuno, hingga logam mulia yang berlogo Soekarno dan buatan London.

Yang unik tentu saja ada Kapak Wiro Sableng. Tidak ada tulisan 212 di kapak tersebut. Hanya ada ukiran gambar naga di atas besi baja yang menjadi bahan pembuatnya.

KH Abdul Wahid Umar mengoleksi sejumlah benda pusaka, antara lain Tongkat Presiden Soekarno, samurai jepang, dan kapak Wiro Sableng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News