Pak Polisi, Tolong, Jangan Anggap Publik Tak Paham Kasus Kematian Brigadir J

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto mengingatkan pihak kepolisian agar tidak menganggap publik tak memahami soal kasus penembakan Brigadir J oleh Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Dia mengatakan polri harus sadar bahwa mereka hidup di "rumah kaca" yang bisa dilihat oleh semua orang.
"Ke mana pun dia (polisi, red) melangkah dan lakukan, di situ lah masyarakat hadir sebagai bentuk partisipasi publik," kata Didik kepada wartawan, Jumat (15/7)
Dia mengatakan terkait kasus polisi tembak polisi itu, wajar jika publik curiga lantaran informasi yang disampaikan agak terlambat.
"Kemudian publik juga mencurigai kenapa olah TKP tertutup dan muncul informasi yang lain, bahkan sekarang berkembang di publik korban ini juga butuh keadilan. Nah, orang mati, kok, disalahkan," lanjutnya.
Ketua Bidang Hukum dan HAM DPP Partai Demokrat itu menyebutkan polisi harus tanggung jawab terkait informasi yang disalurkan ke publik.
Informasi yang disalurkan harus sesuai dengan akal sehat dan logika berpikir.
Legislator dari Dapil Jawa Timur IX itu juga menyebutkan jika polisi tidak transparan dan menyampaik informasi kepada publik dengan benar maka akan berdampak pada kredibiltas Polri.
Didik Mukrianto mengatakan pihak kepolisian jangan menganggap publik tidak memahami kasus kematian Brigadir J dalam baku tembak di rumah irjen Ferdy Sambo.
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Penyelundupan Narkoba ke Rutan Polresta Samarinda, 3 Polisi Terancam PTDH
- RKUHAP Tak Akan Menjadikan Kepolisian & Kejaksaan Tumpang Tindih Tangani Perkara