Pak SBY Ikut Promosikan, Sekarang Omzetnya, Wouw! Ratusan Juta

Yang paling popular itu Frame Gunungan dan Frame Pandawa Lima yang masuk dalam market middle up dan tidak dijual dengan retail.
”Kalau kisiaran harga mulai Rp15.000 sampai Rp 6,5 juta. Kalau keuntungan yang didapat waktu itu hanya Rp 60 juta, tetapi sekarang sudah ratusan juta. Ya termasuk beruntung saya dapat mengembangkan usaha handicraf ini sampai ke manca negera,” paparnya tersenyum.
Sebelum menutup perbincangan, Ade menyebut, pangsa pasar suvenirnya itu meliputi beberapa negara. Mulai dari Amerika, Jepang, Jerman, dan Rusia, serta beberapa negara di Timur Tengah.
Dalam sebulan, Ade harus menyediakan sekitar 500 produk suvenir yang dipesan oleh para konsumennya tersebut.
Dari pangsa pasar internasional itu pria anak dua ini dapat memberikan kesejahteraan bagi warga tidak mampu di wilayah Ciputat Timur. Keuntungan usahanya itu dibagikan karena Ade pernah merasakan menjadi masyarakat golongan ekonomi rendah.
”Tidak boleh sambong dan tinggi hati dengan apa yang kita dapat dan miliki. Semua ini kan hanya titipan, jadi tetap harus diberikan kepada orang yang memang tidak mampu dan layak dibantu. Memang tidak mudah merubah nasib, butuh kerja keras, tekat dan niat. Sekarang saya sudah menikmati hasil usaha ini dan menyekolahkan dua anak saya sampai ke perguruan tinggi,” cetusnya. (*)
Ade Kresna Suwandi, 57, saat ini sudah menikmati hasil kerja kerasnya berbisnis handicraft. Suvenir hasil kreasi dan inovasinya sudah tersebar ke
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Perkuat Bisnis Digital, Telkom Catat Pendapatan Konsolidasi Rp 36,6 Triliun di Awal 2025
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Tumbuh Berkelanjutan, Bank Raya Kembali Bukukan Kinerja Keuangan Positif
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Lalamove Catat Pengiriman dengan Armada Besar Tumbuh 38%
- Perluas Jangkauan Bisnis, Bank Mandiri Menghadirkan Kantor Cabang Alor