Pak Yuri Kritik Perilaku Masyarakat di Tengah Wabah Virus Corona

Pak Yuri Kritik Perilaku Masyarakat di Tengah Wabah Virus Corona
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Corona Achmad Yurianto. Foto: Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 (virus corona) Ahmad Yurianto mengatakan bahwa masyarakat hingga saat ini belum disiplin menjalankan pengaturan pembatasan fisik antarmanusia atau physical distancing.

"Physical Distancing ini dalam beberapa hari terakhir masih terkendala dengan disiplin yang masih belum terbangun bersama di tengah masyarakat," kata Yuri di Gedung Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Rabu (8/4).

Ketidakdisiplinan warga menurutnya terlihat dengan masih banyaknya kelompok masyarakat yang abai terhadap aturan physical distancing. Misalnya, tidak mengindahkan imbauan untuk tidak ke luar rumah, larangan berkumpul dan mengabaikan cuci tangan. Akibatnya, penularan terus terus terjadi.

Persoalan tersebut menurut Yuri, membuat kebijakan physical distancing menjadi tidak efektif sehingga perlu diperkuat. Pasalnya, pengaturan jarak sosial ini merupakan kunci sukses pengendalian wabah COVID-19.

"Saat ini dirasa perlu oleh pemerintah untuk memperkuat Social Distancing mengingat kepentingannya sebagai kunci sukses pengendalian pandemi COVID-19," tambahnya.

Diketahui, hingga Rabu ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat kasus positif terinfeksi virus corona baru di Indonesia hampir menyentuh angka 3.000, tepatnya sebanyak 2.956 kasus. Sementara 222 pasien sembuh dan 240 orang meninggal dunia.

Pada hari ini saja, jumlah kasus baru yang terkonfirmasi positif bertambah 218 jiwa, pasien sembuh bertambah 18 orang, serta pasien meninggal dunia bertambah 19 kasus. (fat/jpnn)

Juru Bicara Pemerintah untuk virus corona Ahmad Yurianto mengatakan bahwa masyarakat hingga saat ini belum disiplin menjalankan pengaturan pembatasan fisik antarmanusia atau physical distancing.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News