Pakar AS-Prancis Raih Nobel berkat Fisika Kuantum
Rabu, 10 Oktober 2012 – 05:50 WIB
STOCKHOLM - Setelah mengumumkan peraih Nobel Kedokterean (Fisiologi), giliran Royal Swedish Academy of Sciences yang mendeklarasikan pemenang Nobel Fisika kemarin (9/10). Dua fisikawan Amerika dan Prancis yang sama-sama berusia 68 tahun sukses meraih penghargaan itu. Mereka adalah David Wineland dan Serge Haroche.
Wineland dan Haroche mampu mencuri perhatian dewan juri karena menemukan metode penelitian kuantum. Berkat teori yang lahir dari penelitian tersebut, bermunculanlah riset menarik dalam bidang fisika. Dua di antaranya adalah penciptaan alat penunjuk waktu yang sangat akurat dan komputer yang bekerja dengan sangat cepat.
Meski berbagi penghargaan sama, duo ilmuwan itu tidak pernah bekerja secara bersama-sama. "Mereka masing-masing meneliti partikel individu kuantum dengan tetap mempertahankan properti kuantumnya. Metode tersebut menjadi terobosan bagi banyak ilmuwan untuk mendalami ilmu tentang kuantum," terang Royal Swedish Academy of Sciences.
Teori Wineland dan Haroche itu memungkinkan fisikawan mengukur jenis kuantum yang sangat mudah berubah. Dengan menerapkan metode Wineland dan Haroche itu, para ilmuwan sukses menciptakan komputer canggih yang bekerja berdasar teori kuantum fisika.
STOCKHOLM - Setelah mengumumkan peraih Nobel Kedokterean (Fisiologi), giliran Royal Swedish Academy of Sciences yang mendeklarasikan pemenang Nobel
BERITA TERKAIT
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa