Pakar Hukum Sebut European Super League Bakal Mengalahkan UEFA, Jangan Salahkan Pemain
Uni Sepak Bola Eropa itu mengancam akan membawa 12 klub pendiri ESL ke pengadilan.
Mereka juga mengancam tidak akan mengizinkan para pemain dari klub peserta ESL bermain di Piala Eropa hingga Piala Dunia.
Apa salah pemain? Pesepak bola memakai sepatu dan merumput bukan sekadar hobi dan menghibur penggemar, mereka profesional. Mencari uang untuk mengasapi dapur mereka.
Pemain menjadi bintang, besar, dibayar mahal, bermain di klub kaya, itu karena kehebatan dan rezeki mereka.
UEFA vs ESL bukan urusan pemain.
Soal jalur hukum, seorang pakar bernama Mark Orth telah memperingatkan bahwa UEFA mungkin gagal, kalah di pengadilan.
"Saya berpendapat mereka (tim-tim Super League) memiliki kasus yang kuat," kata Orth kepada Daily Mail, dilansir juga oleh Marca.
"Pengadilan justru tempat yang tepat untuk mereka (ESL) menang. Mereka memiliki peluang bagus untuk menang. Ada prospek bagus untuk dimulainya Super League," imbuhnya.
UEFA mengancam tidak akan mengizinkan para pemain dari klub European Super League merumput di Piala Eropa dan Piala Dunia.
- Hisense Resmi Jadi Sponsor EURO 2024
- Oppo Meluncurkan Reno8 T 5G di Indonesia, Cek Harga di Sini
- Tragedi Kanjuruhan Jadi Momen Perbaikan Industri Sepak Bola Indonesia
- Bentuk Belasungkawa kepada Tragedi Kanjuruhan, Liga Champions Gelar Momen of Silence
- Sejarah Lagu Penobatan Raja Inggris dan Nyanyian Liga Champions
- Bawa-bawa Putin, Presiden La Liga Kecam Real Madrid, Juventus & Barcelona, Pedas