Pakar Internasional Merasa Geopolitik Bung Karno Perlu Dihidupkan Kembali

Pakar Internasional Merasa Geopolitik Bung Karno Perlu Dihidupkan Kembali
Para akademisi sedang menyampaikan paparannya dalam sebuah sesi di Konferensi Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective di Surabaya. Foto: Fathan

Kembali ke Pedro, dia menekankan perlunya membangun sistem finansial baru yang menghindarkan negara dari jebakan utang.

Misalnya, G20 bisa mengeluarkan mekanisme dukungan pendanaan untuk negara demi menjaga balance of payment. Hal ini diperlukan kepada negara yang rawan terhadap krisis pangan dan energi.

“Kita harus menghindari kemungkinan tekanan ekonomi dengan cara program penyesuaian,” imbuhnya.

Menurutnya, Indonesia dan negara Asia Tenggara, sangat paham bagaimana manipulasi lewat jalur keuangan terjadi terhadap mereka.

"Dan kini semangat Dasa Sila Bandung menyiratkan pembangunan kedaulatan model baru, desain keuangan yang baru, baik di tingkat dunia serta regional,” tandas Paez.

Akademisi asal Indonesia, Connie Rahakundini mengatakan solidaritas Asia, Afrika, Gerakan Non Blok, Russia, dan Latin, perlu diperkuat. Sebab solidaritas inilah yang akan menghadapi superkekuatan dunia yang dilatarbelakangi kapitalisme yang hegemoni serta unipolarisme.

Connie menilai perlunya penghapusan pangkalan militer di tiga kontinen serta penghapusan pakta militer.

“Penting untuk mewujudkan impian Soekarno pada 1965, yang tertuang dalam Dasa Sila Bandung bahwa pakta-pakta pertahanan di muka bumi harus dihapuskan. Dengan bagaimanapun caranya kita harus mengarah ke sana,” kata Connie.

Menurut sejumlah pakar dari Benua Amerika, Bung Karno adalah sosok yang memberi inspirasi yang kuat bagi negara-negara di Amerika Latin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News