Pakar Internasional Merasa Geopolitik Bung Karno Perlu Dihidupkan Kembali

Pakar Internasional Merasa Geopolitik Bung Karno Perlu Dihidupkan Kembali
Para akademisi sedang menyampaikan paparannya dalam sebuah sesi di Konferensi Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective di Surabaya. Foto: Fathan

Connie juga mengatakan saat ini ancaman nuklir tak seberapa bahayanya. Menurut dia, yang bahaya saat ini ialah propaganda palsu menggunakan teknologi komunikasi dan kekuatan siber maupun udara.

Connie mengatakan semangat GNB harus menjadi dasar bagi kerja sama di antara negara-negara anggotanya. Perencanaan ekonomi harus dibangun bersama untuk memprioritaskan kepentingan negara GNB, demi meminimalkan hubungan ekonomi dengan negara Barat.

“Pembangunan bangsa-bangsa Gerakan Non Blok harus difokuskan pada pencapaian kesetaraan dan keadilan sosial, demi keadilan,” tegas Connie.

Doktor Ilmu Pertahanan yang juga Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan selama kapitalisme bekerja dalam sistem internasional, maka akan terus terjadi kekacauan.

Sangat diperlukan penggalian kembali konstruksi tata dunia baru yang bebas dari penjajahan, kolonialisme, dan imperialisme.

“Tata dunia baru yang menunjukkan suatu kerjasama dan keberpihakan pada kesetaraan global. Berpihak pada keadilan dan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal,” tegas Hasto.

Acara Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective merupakan tapak tilas KAA 1955.

Pembukaan dilakukan di Jakarta pada beberapa hari lalu. Setelahnya, peserta berangkat di Bandung, bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran (Unpad), membahas langkah-langkah berbasis semangat Konferensi Asia Afrika 1955. Setelah itu rombongan ke Blitar dan Surabaya, serta selanjutnya akan ke Bali.

Menurut sejumlah pakar dari Benua Amerika, Bung Karno adalah sosok yang memberi inspirasi yang kuat bagi negara-negara di Amerika Latin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News