Pakar Pendidikan Puji Ide Sekolah Virtual di Jateng untuk Anak Putus Sekolah

Pakar Pendidikan Puji Ide Sekolah Virtual di Jateng untuk Anak Putus Sekolah
Gubernur Ganjar Pranowo berharap anak-anak bisa tetap meraih cita-cita lewat sekolah virtual yang menjadi jalan keluar bagi anak-anak yang tidak bisa sekolah karena persoalan biaya. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Pakar pendidikan mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang membuat sekolah virtual untuk mengatasi persoalan anak putus sekolah.

Para pakar menilai, langkah itu merupakan terobosan yang luar biasa untuk mengatasi persoalan bangsa.

Pengamat pendidikan dari Universitas Katolik Soegidjapranata (Unika), Tukiman Tarunasayoga mengatakan, langkah itu harus diapresiasi dan harus disampaikan kepada masyarakat luas.

Pasalnya, banyak masyarakat yang mengalami kesulitan dalam pendidikan anak-anaknya.

"Ini terobosan luar biasa dan patut diapresiasi. Saya sangat mendukung langkah ini. Sekolah virtual merupakan jalan keluar bagi anak-anak yang tidak bisa sekolah karena persoalan biaya," katanya di Semarang pada Selasa (13/10).

Tukiman menerangkan, hak pendidikan harus dimiliki setiap anak. Mereka yang masih berusia di bawah 18 tahun, hak mereka harus dipenuhi, termasuk hak memperoleh pendidikan.

"Apapun yang terjadi, apakah tidak mampu atau karena faktor lain, pemerintah memiliki kewajiban untuk memenuhi hak pendidikan anak. Dan ini yang dilakukan oleh Pak Ganjar dengan membuat sekolah virtual ini," tegasnya.

Hal senada disampaikan Rektor Universitas Ivet Semarang, Prof.Dr.Rustono. Rustono yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pendidikan Jateng menegaskan, tidak boleh anak-anak usia sekolah terlantar hanya karena faktor ekonomi.

Sekolah virtual merupakan jalan keluar bagi anak-anak yang tidak bisa sekolah karena persoalan biaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News