Pakar Pendidikan Ragukan Masa Depan TAFE di Australia

Sejumlah pakar pendidikan di Australia mengatakan institusi pendidikan TAFE (Technical and Further Education), setingkat dengan sekolah kejuruan atau politeknik, berada di ujung tanduk.
Alasannya, karena sejumlah sekolah tidak mampu bersaing dengan sekolah-sekolah swasta, atau private college, yang kini lebih disukai pemerintah untuk dijadikan contoh.
Aaron Ngo, usia 20 tahun, adalah salah satu siswa yang sedang belajar memasak di sebuah TAFE di Sydney.
"Saya cukup bahagia dengan apa yang saya kerjakan, dan senang bagaimana TAFE memperlakukan saya," ujarnya yang bercita-cita menjadi juru masak.
"Dari yang saya lihat TAFE lebih menyalurkan siswa-siswanya ke pasar kerja, ketimbang universitas atau college."
Tapi keadaan ini mungkin akan berubah di masa depan, seperti yang disampaikan Profesor Leesa Wheelahan, dari University of Melbourne.
"Jika kita tidak mengubah sistemnya dan tidak menghargai TAFE, maka kita akan kehilangannya dalam waktu lima tahun," ujarnya kepada program radio PM ABC.
"Posisi kita saat ini ada dua, yakni membiarkannya hilang atau menyelamatkannya, dan harus keputusan harus diambil sekarang."
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM