Pakar Siber Ungkap Cara Mencegah Kecurangan pada Sistem Penerimaan CASN

Pakar Siber Ungkap Cara Mencegah Kecurangan pada Sistem Penerimaan CASN
Pakar Siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengungkapkan beberapa cara untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam proses penerimaan CASN. Ilustrasi/Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Keamanan Siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengungkapkan beberapa cara untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam proses penerimaan calon aparatur sipil negara (CASN).

Menurut dia, salah satu cara yang perlu dilakukan ialah menjaga hak administrasi pada komputer yang digunakan peserta tes sehingga hak tersebut tidak dimiliki sembarang orang.

Dengan begitu, lanjut Alfons, pengguna komputer tidak akan bisa sembarangan menginstal aplikasi remote access.

Selain itu, pakai siber itu menyebut, beberapa teknologi juga bisa digunakan untuk menjaga komputer dari instalasi piranti lunak.

"Seperti software deep freeze dan vaksin protect yang bisa mengunci setelan komputer dan tidak bisa menambahkan aplikasi apapun," kata Alfons kepada JPNN.com, Jumat (29/10).

Kemudian, tindakan audit trail dan pengamatan CCTV live juga dinilai sangat berguna untuk mengidentifikasi kecurangan.

"Server CCTV harus dijaga sebaik-baiknya, aksesnya dibatasi, dan kalau perlu dilakukan backup data CCTV sehingga tidak mudah dihapus," ujar Alumnus Universitas Trisakti itu.

Menanggapi kasus dugaan kecurangan dalam proses penerimaan CASN 2021 di Pemkab Buol, Sulawesi Tengah, Alfons menilai sumber daya manusia yang mengharapkan keuntungan pribadi menjadi penyebab kecurangan ini.

Pakar Siber dari Vaksincom Alfons Tanujaya mengungkapkan beberapa cara untuk mencegah terjadinya kecurangan dalam proses penerimaan CASN.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News