Pakar: Susu Kental Manis Tak Menggangu Pertumbuhan Gizi Masyarakat

Pakar: Susu Kental Manis Tak Menggangu Pertumbuhan Gizi Masyarakat
Ilustrasi susu kental manis. Foto: Pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Pakar gizi dari Universitas Indonesia Ahmad Syafiq menyatakan susu kental manis aman dikonsumsi oleh masyarakat. Hal itu karena susu kental manis juga memiliki kandungan energi yang diperlukan untuk pertumbuhan gizi masyarakat, termasuk anak-anak.

“Susu kental manis tidak masalah dikonsumsi secara proporsional. Tapi kalau sudah berlebih, apapun itu tidak boleh. Prinsipnya seperti itu,” ujar Syafiq di Jakarta, Selasa (15/8).

Ihwal bahaya mengkonsumsi susu kental manis sendiri muncul sejak beberapa waktu terakhir. Sejumlah pihak mengkhawatirkan dampak konsumsi susu kental manis karena dinilai mengandung kadar gula yang tinggi. Kondisi ini berpotensi mengganggu tumbuh kembang anak-anak akibat asupan gizi tidak seimbang.

Namun Syafiq memastikan masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan konsumsi susu kental manis. Menurutnya, selama asupan gizi masih proporsional atau cenderung kurang, maka tidak ada persoalan dalam meminum susu kental manis.

“Gula memang tidak boleh dikonsumsi banyak-banyak, tapi dengan catatan semua gizinya sudah terpenuhi,” ujar Syafiq.

Dia pun tidak sepakat jika konsumsi susu kental manis dianggap akan mengganggu pertumbuhan gizi masyarakat. Menurut dia, gangguan terhadap tumbuh kembang anak dan asupan gizinya tidak bisa dialamatkan kepada salah satu produksi makanan atau minuman saja.

“Tidak bisa digeneralisir seperti itu, karena pola makan sehat itu mesti dilihat secara keseluruhan dan bukan dari konsumsi tertentu saja. Itu yang disebut pemahaman terhadap keseimbangan zat gizi,” kata dia.

Kementerian Kesehatan pada 2015 lalu menggelar Survei Diet Total untuk masyarakat Indonesia. Syafiq mengatakan, salah satu hasil riset menunjukan bahwa masyarakat Indonesia masih kekurangan pasokan energi.

Pakar gizi dari Universitas Indonesia Ahmad Syafiq menyatakan susu kental manis aman dikonsumsi oleh masyarakat. Hal itu karena susu kental manis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News