Pakar: Tak Ada yang Bisa Menghentikan Anies-Muhaimin di Putaran Kedua

Pakar: Tak Ada yang Bisa Menghentikan Anies-Muhaimin di Putaran Kedua
Pengamat Kebijakan Publik Dedi Kurnia Syah. Foto: Dokumentasi pribadi for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei elektabilitas calon presiden (capres) 2024. Pasangan capres Anies Baswedan dan cawapres Muhaimin Iskandar atau AMIN melejit ke posisi kedua dalam survei yang dirilis Senin, 20 November 2023 tersebut.

Dalam simulasi tiga nama capres, elektabilitas Prabowo Subianto meraih 36,2 persen, Anies Baswedan 34,1 persen, dan terakhir Ganjar Pranowo 27,1 persen.

Survei berskala nasional itu dilakukan IPO pada 10-17 November 2023 dengan jumlah responden 1.400 orang dengan metode wawancara tatap muka dengan tingkat kesalahan (margin of error/MoE) 2,5 persen dan tingkat akurasi data 95 persen.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai peningkatan pesat elektabilitas Anies Baswedan menjadi hal paling menghawatirkan bagi para rival. Terutama di putaran kedua.

“Hal yang paling mengkhawatirkan bagi rival Anies-Muhaimin memang (lolosnya AMIN) ke putaran kedua. Karena itu semua kandidat, baik Ganjar maupun Prabowo akan berusaha keras mengalahkan Anies di putaran pertama,” ujar Dedi, Kamis (23/11).

Menurut dia, mengingat peluang menang bagi AMIN akan semakin besar dan tak terbendung jika berhasil lolos ke putaran kedua.

“Karena dengan kondisi relasi politik saat ini, misalnya Prabowo yang tidak harmonis dengan PDIP, maka akan sulit bagi keduanya jika sampai Anies melaju di putaran kedua. Peluang menang bagi Anies akan semakin besar jika lolos ke putaran kedua,” tandasnya.

Pertama, ujar Dedi, jika Anies berhadapan dengan Prabowo, maka PDIP sangat mungkin tidak akan bergabung dengan Prabowo.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai peningkatan pesat elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News