Paket Stimulus Obama Mulus

Pasar Finansial Belum Respons Positif

Paket Stimulus Obama Mulus
STIMULUS : Presiden AS Barack Obama, Wakil Presiden Joe Biden dan Menteri Keuangan Tim Geithner memberikan keterangan kepada wartawan usai mengadakan pertemuan di Oval Office, Gedung Putih, Kamis (29/1). Obama langsung mengadakan pertemuan dengan wakil dan pembantunya setelah paket stimulus ekonomi yang diusulkannya disetujui Kongres AS. Foto: AP
WASHINGTON - Presiden AS Barack Hussein Obama berhasil lulus ujian pertamanya. Program stimulus ekonomi yang diusung presiden AS berkulit hitam pertama itu berjalan mulus. DPR AS kemarin memberikan lampu hijau terhadap paket penyelamatan ekonomi senilai USD 819 miliar (sekitar Rp 9.000 triliun) tersebut lewat voting 244-188.

Selanjutnya, program ekonomi terbesar sepanjang sejarah AS itu dibawa ke senat pekan depan. Meski seluruh anggota DPR dari Partai Republik yang berjumlah 177 menolak stimulus, dominannya Partai Demokrat di DPR AS membuat program Obama berjalan tanpa hambatan.

Hanya sebelas anggota DPR dari Partai Demokrat yang menolak paket stimulus. Rencananya, dana sebesar itu akan digunakan untuk menstimulisasi ekonomi AS lewat pemberian keringanan pajak serta penciptaan lapangan kerja. ’’Program pemulihan ini akan menciptakan 3 juta lapangan pekerjaan baru hingga beberapa tahun ke depan. Kita harus bekerja dengan cepat, waktu kita tidak banyak,’’ kata Obama di Washington DC seperti dikutip Associated Press kemarin.

Menurut Obama, para pekerja yang kena PHK butuh pertolongan secepatnya. Termasuk para pekerja yang segera menjadi korban PHK. ’’Mereka pulang ke rumah untuk mengatakan kepada istri, suami, dan anaknya bahwa mereka tak punya pekerjaan lagi. Banyak pula yang hidup dalam ketakutan bahwa mereka akan menjadi korban PHK selanjutnya. Mereka itu yang perlu pertolongan segera,’’ ujar Obama.

WASHINGTON - Presiden AS Barack Hussein Obama berhasil lulus ujian pertamanya. Program stimulus ekonomi yang diusung presiden AS berkulit hitam pertama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News