Palestina Memohon kepada PBB, Aksi Israel di Yerusalem Timur Tak Bisa Dibiarkan

Palestina Memohon kepada PBB, Aksi Israel di Yerusalem Timur Tak Bisa Dibiarkan
Pasukan keamanan Israel berjalan di lokasi reruntuhan sebuah rumah yang dihancurkan di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, 19 Januari 2022. Foto: ANTARA/Reuters/Ammar Awad/as

jpnn.com, NEW YORK CITY - Misi Palestina mengirim nota kepada PBB meminta organisasi tersebut menghentikan aksi Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem Timur, kata utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour, Rabu (6/4).

Mansour mengatakan kepada stasiun radio "Voice of Palestine" bahwa memo yang dikirim kepada Dewan Keamanan PBB, Sekjen PBB dan Presiden Majelis Umum PBB untuk mencegah pelanggaran Israel di Yerusalem Timur. 

Pelanggaran yang dimaksud adalah tindakan dan langkah yang baru saja dilakukan Israel terhadap Palestina selama bulan suci Ramadhan di Masjid Al-Aqsa dan Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur.

Mansour menambahkan bahwa kejadian baru-baru ini akan dipaparkan secara detail selama sidang terbuka Dewan Keamanan yang membahas situasi di Palestina pada 25 April.

Ia mengatakan bahwa misi Palestina akan menuntut dewan untuk mengemban tanggung jawab mereka. "Sekaligus menghentikan praktek ilegal otoritas Israel di Yerusalem Timur," lanjut dia.

Pada Selasa malam pemuda Palestina dan polisi Israel terlibat bentrok di Yerusalem untuk hari keempat berturut-turut. Selain itu, enam warga Palestina juga ditangkap di dekat Gerbang Damaskus, menurut saksi mata.

Dalam perang Timur Tengah Juni 1967, Israel menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur yang kemudian menguasai wilayah itu. Ketiga wilayah itu diklaim oleh Palestina.

Rakyat Palestina telah berupaya untuk mendirikan sebuah negara berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. (ant/dil/jpnn)

Perwakilan Palestina meminta PBB menghentikan aksi Israel di Yarusalem Timur dihentikan


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News