Palestina Terus Menderita, Dukungan Amerika Tak Ada Dampaknya

Palestina Terus Menderita, Dukungan Amerika Tak Ada Dampaknya
Aksi Bela Palestina. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

Sebuah pernyataan dari Gedung Putih menyebutkan Joe Biden menegaskan sikapnya kepada Bennett bahwa ia mendukung solusi dua negara terkait konflik Israel-Palestina. Biden juga menggarisbawahi pentingnya langkah-langkah untuk memperbaiki kehidupan masyarakat Palestina.

Sementara itu, Bennett tidak menyebut Palestina dalam pernyataan publik saat berada di Gedung Putih. Pidatonya secara garis besar memusatkan perhatian pada program nuklir Iran, yang merupakan musuh bebuyutan negaranya.

Berbeda dengan Bennett yang menyepelekan pembicaraan damai dengan Palestina, Gantz merasa perlu untuk menyerukan agar proses perdamaian dengan Palestina dimulai kembali.

Palestina bercita-cita mendirikan negara di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Israel merebut wilayah-wilayah itu dalam perang Timur Tengah 1967.

Namun, setiap langkah baru terkait isu kemerdekaan Palestina dapat mengguncang pemerintahan Bennett, yang terdiri dari partai-partai sayap kiri, kanan, tengah, dan Arab.

Koalisi itu pada Juni mengakhiri 12 tahun masa jabatan Benjamin Netanyahu sebagai perdana menteri.

Sebagai pertanda adanya perselisihan di dalam koalisi pemerintahan Bennett atas kenegaraan Palestina, Mossi Raz, seorang legislator dari partai sayap kiri Meretz, menyebut penolakan di kubu Bennett atas prospek pembicaraan yang diperbarui --mengenai pencarian solusi damai dengan Palestina-- dinilai "keterlaluan".

"Proses perdamaian adalah kepentingan Israel," tulis Raz di Twitter.

Harapan akan sebuah penyelesaian damai yang langgeng dengan terbentuknya negara Palestina tampaknya tidak akan terwujud dalam waktu dekat.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News