PAM Jaya Serap Aspirasi Warga hingga Pakar Demi Meningkatkan Pelayanan

PAM Jaya Serap Aspirasi Warga hingga Pakar Demi Meningkatkan Pelayanan
Focus Group Discussion (FGD) bertema 'Mewujudkan Water Security dan Pelayanan Air Bersih Di Provinsi DKI Jakarta', pada Selasa (28/2). Foto: dokumentasi PAM Jaya

jpnn.com - JAKARTAPAM Jaya berkomitmen meningkatkan pelayanan air perpipaan di DKI Jakarta. Salah satunya dengan menyerap aspirasi dari warga, pakar, dan akademisi lewat Focus Group Discussion (FGD) bertema 'Mewujudkan Water Security dan Pelayanan Air Bersih Di Provinsi DKI Jakarta', Selasa (28/2).

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan PAM Jaya ingin mendapatkan perspektif yang lebih komprehensif mengenai mekanisme pengelolaan air yang telah berkembang.

Melalui kegiatan ini, PAM Jaya membuka diri atas informasi dari beberapa elemen, mulai dari akademisi, warga, dan pakar sehingga solusi atas persoalan air di DKI Jakarta dapat dirumuskan secara tepat.

"Saat ini, 81 persen sumber air baku di DKI Jakarta didapatkan dari Jatiluhur, 14 persen dari Tangerang, dan baru lima persen yang didapatkan dari sumber air di kota ini," ucap Arief dalam keterangannya.

Menurut Arief, keterbatasan sumber air merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan cakupan layanan air perpipaan di DKI Jakarta baru sekitar 65,85 persen pada 2022 lalu.

"Hasil uji kualitas air oleh Dinas lingkungan Hidup pada 2021 menyebutkan sampel yang diambil dari sungai DKI Jakarta terindikasi satu persen tercemar ringan, 20 persen tercemar sedang, dan 79 persen tercemar berat," kata Arief.

Tantangan lain adalah wilayah yang cukup luas sehingga terdapat perbedaan tekanan air.

Di wilayah yang jauh dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) PAM Jaya, warga cenderung mendapatkan tekanan air lebih kecil dibandingkan yang berada lebih dekat.

PAM Jaya berkomitmen meningkatkan pelayanan air perpipaan di DKI Jakarta. Salah satunya dengan menyerap aspirasi dari warga, pakar, dan akademisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News