PAN Masuk Kabinet, Prof Hamdi Sebut Jokowi Ingin Memperkuat KIB
jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia, Profesor Hamdi Muluk menduga Presiden Jokow ingin memperkuat komposisi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di kabinetnya.
Hal itu terlihat dari keputusan mengangkat Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan jadi menteri perdagangan.
Seperti diketahui, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa sudah lebih dulu jadi pembantu presiden. Artinya, pimpinan ketiga partai yang membentuk KIB kini mendapat kursi di kabinet.
"Bisa seperti itu, jadi menurut saya, sekaligus memperkuat KIB," kata Hamdi saat dihubungi, Jumat (17/6).
Selain itu, Hamdi menilai langkah tersebut untuk mengunci posisi Demokrat dan PKS yang kini berada di luar pemerintahan.
"Saya bilang tadi PKB-PKS itu koalisinya basa-basi saja Semut Merah. Kalau dilihat gerak-geriknya dari dulu Cak Imin itu enggak nyaman dengan koalisi PKS dan Demokrat, itu kan gak ada leadernya," kata dia.
Hamdi menambahkan, dengan taktik ini, KIB akan semakin kuat, walaupun semuanya masih berjalan dinamis.
Lebih lanjut, dia menilai posisi Zulhas sebagai Mendag akan bertahan hingga 2024. Menurutnya, meski tugasnya saat ini berat, ada faktor lain yang membuat posisi Zulhas bakal aman hingga 2024.
Pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia Hamdi Muluk menduga Presiden Jokow ingin memperkuat komposisi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) di kabinetnya.
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi