PAN Sambut Positif Aspirasi KIB Usung Ganjar-Airlangga

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyarankan Ganjar Pranowo mengambil Airlangga Hartarto sebagai cawapres ketimbang Erick Thohir.
Menurutnya kekuatan logistik Erick Thohir tak akan mampu menyaingi mesin politik partai Golkar yang besar yang ada dibawah kendali Airlangga Hartarto.
"Kenapa Ganjar- Airlangga lebih berpotensi, karena Erik itu tidak ada artinya. Dia bukan kader partai, nggak punya mesin partai, hanya mengandalkan figur dan logistik. Figur dan logistik dalam pilpres nggak ada jaminan juga," ujar dia, Rabu (8/3).
Ia mengatakan mesin partai Golkar otomatis akan bekerja saat ketua umumnya menjadi peserta pemilihan presiden, meski hanya cawapres.
Faktor itu juga menjadikan potensi pasangan Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto untuk menang Pilpres lebih signifikan dibanding pasangan Ganjar-Erick Thohir.
"Kalau mesin partai kan ga mungkin juga bergerak kalo Ganjar-Erik. Kenapa? Karena nggak ada nyangkut dengan Golkarnya. Nah kalo ada Airlangga kan pasti mesin partai bergerak, berikhtiar untuk berupaya menangkan Ganjar Airlangga," tambahnya.
Selain kekuatan mesin partai, Pangi menilai Golkar dalam Pilpres saat ini berbeda dengan dua pilpres sebelumnya.
Golkar dalam pilpres- pilpres sebelumnya tidak mempermasalahkan capres atau cawapresnya menang atau kalah. Sebab, golkar akan selalu dapat kursi menteri siapapun presidennya.
Sejumlah pengamat mengatakan justru Ganjar lebih berpotensi menang ketika dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
- Tunjuk Airlangga Jadi Negosiator Tarif AS, Prabowo Dapat Pujian
- Ganjar Pranowo Tanggapi Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa
- Indonesia Terbuka soal Kritik Terhadap QRIS
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Temukan Pangan Olahan Mengandung Babi, BPOM dan BPJPH Diapresiasi
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres