PAN Sambut Positif Aspirasi KIB Usung Ganjar-Airlangga

Berbeda dengan Golkar saat ini yang memiliki ambisi dengan mensyaratkan kader partainya untuk menjadi capres atau cawapres.
"Karena bagi Golkar dulu, mau kalah mau menang ngga ada masalah dalam pilpres. Masalahnya sekarang Golkar nggak mau absen dalam mengusung capres atau cawapres," ujarnya.
Sementara di sisi lain, dua partai lainnya yang ada dalam Koalisi Indonesia Bersatu yakni PAN dan PPP tidak mensyaratkan kadernya menjadi calon di pilpres.
Kedua partai dinilai tidak memiliki ambisi, sehingga muncul nama-nama diluar kader seperti Erick Thohir untuk dicalonkan.
"Bagaimana mungkin partai nggak punya ambisi mengusung kadernya sendiri. Itu yang menurut saya aneh bin ajaib," tegasnya.
Pangi mengaku heran munculnya nama Ganjar-Erick Thohir dari PAN sebagai capres dan cawapres. Alasannya, dua nama itu tidak mewakili satu pun kader internal ketiga partai yang tergabung dalam koalisi.
Menurutnya itu tidak sesuai dengan kesepakatan awal yang mereka lempar ke publik bahwa capres yang akan diusung berasal dari kader mereka sendiri.
"Kalo Ganjar-Airlangga, masih ada Airlangganya di KIB. Kalo PAN mengusung Ganjar-Erick ya ngga ada kader yg dari KIB, Itu yang jadi persoalan," tambahnya. (dil/jpnn)
Sejumlah pengamat mengatakan justru Ganjar lebih berpotensi menang ketika dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Tunjuk Airlangga Jadi Negosiator Tarif AS, Prabowo Dapat Pujian
- Ganjar Pranowo Tanggapi Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa
- Indonesia Terbuka soal Kritik Terhadap QRIS
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Temukan Pangan Olahan Mengandung Babi, BPOM dan BPJPH Diapresiasi
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres