Panas! Golkar Purwakarta Curiga DPP Berpolitik Transaksional

Panas! Golkar Purwakarta Curiga DPP Berpolitik Transaksional
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Foto: M Adil/JPNN

jpnn.com, PURWAKARTA - Penjelasan Sekjen Golkar Idrus Marham mengenai surat dukungan untuk Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien ternyata tak cukup untuk memuaskan para loyalis Dedi Mulyadi di Purwakarta.

Mereka masih mencurigai adanya politik transaksional di tingkat DPP yang menyebabkan rekomendasi untuk Dedi sebagai calon gubernur Jawa Barat tak kunjung terbit.

Siang tadi, Sabtu (23/9), pengurus dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa berkumpul di Kantor DPD Partai Golkar Purwakarta, Jalan Veteran, Purwakarta. Mereka membahas kecurigan itu.

"Langkah Partai Golkar ini pada awal Agustus lalu sudah logis dan sesuai mekanisme partai juga sesuai mekanisme perkaderan. Kang Dedi Mulyadi ditetapkan sebagai kader yang maju dalam Pemilihan Gubernur Jabar. Mengapa suratnya sampai hari ini ditahan? Kok malah muncul surat atas nama orang diluar partai dan kader muda," kata Ketua DPD Partai Golkar Purwakarta Sarip Hidayat kepada awak media.

(Tepis Surat Hoaks, Tapi Beri Isyarat soal Duet Emil-Daniel)

Adik politikus senior Partai Golkar Ade Komarudin ini juga tak segan mengajak DPD lainnya di Jawa Barat untuk secara bersama-sama mempertanyakan kepada DPP tentang lambannya partai dalam menghadapi Pilgub Jabar Tahun 2018 mendatang.

"Pekan depan kita mulai komunikasikan dengan DPD Kab/Kota yang lain untuk mempertanyakan sikap DPP Golkar di Pilgub Jawa Barat. Kita tidak ingin dalam partai ini ada hal yang bersifat transaksional. Kalau perlu kita datang ke DPP, gak sekedar kirim surat," katanya menambahkan.

Sementara itu, Gejolak akar rumput juga terjadi di Kabupaten Majalengka. Kantor DPD Golkar setempat disegel oleh massa yang diduga simpatisan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Loyalis Dedi Mulyadi di Purwakarta mulai gerah dengan tingkah DPP Golkar

Sumber RmolJabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News