Pancasila Masuk Kurikulum Pendidikan, Saifullah Tamliha: Bentuk Koreksi Total dari Era Reformasi

Pancasila Masuk Kurikulum Pendidikan, Saifullah Tamliha: Bentuk Koreksi Total dari Era Reformasi
Anggota Fraksi PPP MPR Saifullah Tamliha saatjadi pembicara ‘Diskusi Empat Pilar MPR’ bertema “Membentuk Karakter Bangsa: Pancasila Masuk Kurikulum Pendidikan?' di Media Center Parlemen, Jakarta, Senin (13/7). Foto: Humas MPR

Anggota MPR RI Fraksi PDIP M. Nabil Haroen dalam kesempatan yang sama mengatakan, tema yang diangkat dalam Sosialisasi Empat Pilar metode diskusi itu sangat menarik.

“Sehingga membuat saya hadir,” ujar anggota MPR dari Fraksi PDIP.

Kegiatan yang digelar mulai pukul 13.00 WIB menurutnya akan dicatat menjadi bagian dari sejarah bila Pancasila benar masuk dalam kurikulum.

Pria yang akrab dipanggil Gus Nabil mengatakan selama ini Pancasila hanya menjadi narasi dan masih miskin implementasi. Hal demikian bila dibiarkan akan membahayakan.

Sama dengan Saifullah Tamliha, dirinya juga pernah merasakan hidup semasa Orde Baru sehingga merasakan pendidikan Pancasila di sekolah.

Menurut Gus Nabil seharusnya bangsa ini menjaga hal-hal yang baik. “Dulu PMP baik dan seharusnya dipertahankan,” tegasnya.

Sebagai anggota MPR, saat sosialisasi dirinya merasa bahwa Pancasila adalah sesuatu yang penting. Disebut banyak negara yang ingin mengadopsi nilai-nilai Pancasila. Pancasila tak hanya perlu masuk dalam kurikulum pendidikan namun juga perlu masuk dalam sendi-sendi kehidupan bangsa dan bernegara.

“Mari kita kawal dan implementasikan Pancasila,” ajak Gus Nabil kepada semua.(jpnn)

Anggota MPR RI Fraksi PPP Saifullah Tamliha mengatakan masukanya Pancasila dalam dunia pendidikan merupakan koreksi total dari era reformasi.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News